Di SD Negeri Sermong Taliwang, Berlangsung “GEMPA” Selama Lima Menit

Sumbawa Barat – Berawal dari keprihatinan dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dengan banyaknya sampah saat jam istirahat di halaman sekolah menimbulkan inisiatif untuk menerapkan kebijakan Gerakan Memungut Sampah (GEMPA).

Hal tersebut, dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sermong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat dalam rangka menciptakan kebersihan yang berkelanjutan.

“Kami lakukan ini bertujuan menyadarkan warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan, sehingga ketika sudah terbiasa bersih, maka kebiasaan itu nantinya bukan hanya di sekolah yang peduli sampah, tetapi ketika dirumah juga akan peduli,” kata Surdianah, S.Pd., Kepala SD Negeri Sermong, Rabu (22/9/2021).

Dijelaskan, kegiatan memungut sampah dilaksanakan setiap hari, sehingga setiap hendak masuk kelas dan mulai pelajaran seluruh siswa, guru dan tenaga kependidikan diwajibkan membersihkan sampah yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

“Ini setiap hari, jadi dari jam pertama kemudian setelah istirahat para siswa lima menit sebelum masuk kelas harus membersihkan sampah terlebih dahulu, itu semuanya yang ada disekolah wajib membersihkannya,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan memungut sampah yang diwajibkan dilingkungan sekolah tidaklah mengganggu jam pelajaran, sebab sebelum jam masuk bel sudah dibunyikan, seluruh warga sekolah mengambil tempat sampah sambil mencari sampah yang berserakan untuk dibersihkan.

“Ini program pembiasaan yang wajib dilakukan, sehingga seluruh warga sekolah harus terbiasa membersihkan sampah yang berserakan disekitar lingkungannya, minimal setiap individu memungut 20 jenis sampah setiap hari. Kedepan kalau sudah terbiasa, maka di sekolah ini kita sulit temukan sampah, sebab sudah sadar kebersihan, dan tidak membuang sampah sembarangan,” paparnya.

Sementara itu, salah satu siswa Kelas 6, Riham Syaidina Fitri, mengaku sangat senang dengan adanya program kepala sekolah, yaitu gerakan memungut sampah tersebut, pasalnya ketika setiap hari itu dilaksanakan, maka akan terbiasa terbiasa bersih.

“Jika sudah terbiasa bersih di sekolah, ketika sudah sampai dirumah ada sampah rasanya kurang enak dilihatnya, maka saya langsung membuangnya ke tempat sampah, ini gunanya kegiatan yang menjadikan kita biasa bersihkan lingkungan. Awalnya saya kaget, saat bapak/ibu guru umumkan ada gempa 5 menit. Saya dan teman-teman bahkan semua kelas berhamburan keluar. Eeeh, pas nyampai diluar kelas, baru tau akan berlangsung gerakan memungut sampah selama 5 menit,” urainya singkat.

Kebiasaan membersihkan lingkungan sekolah kedepan akan tetap terus dilestarikan, sebab dapat membentuk sebuah kebiasaan yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!