(Foto : Lokasi Tambang Batu Hijau PT AMNT)
“Naas 4 Pekerja dan Sejumlah Alat Berat Tertimbun Akibat Reruntuhan Dinding Pit Area Mining Pertambangan PT AMNT. Beruntung Tidak Ada Korban Jiwa Dalam Insiden Tersebut”
InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Management PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mengkonfirmasi telah terjadi reruntuhan longsor di dinding barat lubang Pit (Mining Area) di Batu Hijau, Sabtu (28/12).
Insiden itu menyebabkan sejumlah alat berat dan pekerja tertimbun. Terdapat 4 orang karyawan mitra bisnis perusahaan bekerja di area pengeboran horizontal drilling. Tiga orang berhasil mengevakuasi diri, namun 1 orang yang berada dalam kabin unit horizontal drill sempat terperangkap dalam runtuhan.
“Karyawan mitra bisnis tersebut telah berhasil dievakuasi keluar dari kabin unit di bawah reruntuhan. Saat ini ia berada di rumah sakit di Mataram dalam kondisi sadar serta dapat berkomunikasi dengan baik. Dari pemeriksaan awal tidak terdapat keretakan tulang dan cedera serius,” ungkap General Manager Operation (GMO) sekaligus kepala Tehnik Tambang, Wudi Raharjo, dikonfirmasi wartawan, Minggu (29/12).
Wudi Raharjo juga menegaskan, pihaknya telah melaporkan insiden tersebut kepada kementerian ESDM dan Kepolisian untuk dilakukan upaya penyelidikan bersama, mengenai sebab sebab reruntuhan tersebut.
“Kami telah memberikan bantuan pengobatan terhadap pekerja yang menjadi korban dan siap bekerja sama dengan pemerintah dan aparat kepolisian. Kami tidak ingin kejadian ini terulang lagi, sebab keamanan dan keselamatan kerja menjadi prioritas kami,” terangnya.
Untuk kepentingan penyelidikan, saat ini area operasional penambangan di dinding barat telah dihentikan dan diisolasi hingga selesainya investigasi dari Kementerian ESDM dan internal perusahaan.
Seorang pekerja yang tertimbun tadi dilaporkan dalam kondisi baik dan bisa berkomunikasi. Praktis, akibat kejadian ini, perusahaan tambang nasional tersebut melaporkan tidak ada korban jiwa.
Diketahui, longsor terjadi pada saat aktifitas pengeboran horizontal Drilling di area dinding tambang sekitar pukul 10.00 Wita kemarin.
Sebelumnya, media menerima informasi sejumlah saksi mata pekerja melihat kejadian runtuhnya dinding sumur tambang tersebut. FM, menelepon ibunya di Seteluk, Kecamatan Seteluk, Sumbawa Barat bahwa ia melihat langsung kejadian runtuhnya dinding sumur tersebut dan menimbun sejumlah alat berat.
Ia melihat sejumlah pekerja menyelamatkan diri dan pekerja lainnya tertimbun. Ketika itu, FM tidak jauh dari lokasi tambang. FM mengaku shok dan sangat panik. Ia terpaksa menelpon keluarga untuk mengabarkan ia selamat dari insiden tersebut.(ID/SB)