Mataram | Anggota DPD RI H Achmad Sukisman Azmy menegaskan pihaknya sudah menyampaikan ke pemerintah permasalahan yang dihadapi masyarakat terkait migrasi siaran televisi dari analog ke digital.
“Bahkan kami meminta waktu serta kelonggaran terutama perpanjangan waktu. Kami juga meminta agar ada pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan analog dan digital seperti radio yang sampai saat ini ada AM dan FM,” katanya menanggapi pertanyaan sikapnya terkait rencana migrasi siaran televisi dari analog ke digital.
Sukisman melanjutkan biarkan masyarakat yang memilih, mengingat masyarakat juga dituntut membeli peralatan agar bisa menerima yang digital. Perangkatnya juga kata dia cukup mahal, khusus Lombok Timur misalnya harus menggunakan parabola.
Disamping itu lanjutnya memberikan kesempatan kepada TV swasta berbenah agar peralatan yang dimanfaatkan sekarang ini juga nanti bisa dimanfaatkan untuk menunjang siaran digital.
“Dalam artian tidak dibuang percuma mengingat harga peralatan dan pendukungnya mahal, miliaran rupiah,” katanya.
Anggota DPD yang berlatar belakang wartawan ini juga menegaskan jangkauan digital juga masih dipertanyakan. Apakah area penerimanya lebih luas dan lebih jauh atau hanya kualitas gambarnya saja yang bagus.
“Mestinya kolaborasi TV pusat dan swasta disisi pralatan sementara content boleh berubah dan lain lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus melakukan sosialisasi program analog switch off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV digital. Bekerja sama dengan mitra Lembaga Penyiaran Publik (LPP) dan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), sosialisasi gencar berlangsung melalui berbagai kanal.
Staf Khusus bidang Komunikasi Politik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Philip Gobang menyatakan masyarakat harus bersiap memasuki era baru dengan hadirnya ekosistem teknologi digital.
“Kepada masyarakat pada umumnya kami mengimbau dan mengajak agar bersama-sama kita mulai hari ini untuk bersiap diri berpindah dari siaran TV analog ke siaran TV digital,” ujar Philip.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga akan membagikan alat khusus yang akan memungkinkan untuk migrasi televisi analog ke televisi digital atau Analog Switch Off (ASO) kepada keluarga yang kurang mampu.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad M. Ramli, menjelaskan alat, yang bernama set top box, itu dapat menjadi penerima siaran TV digital, meskipun pesawat televisi masih analog, sehingga masyarakat masih dapat menggunakan TV lama yang tidak memiliki kemampuan digital.
“Pemerintah juga memperhatikan hal ini, dari sinilah kita memetakan penduduk yang tergolong kurang mampu, yang TV-nya masih analog harus mendapatkan bantuan set top box ini,” ujar Ramli dalam webinar sosialiasi televisi digital, Rabu lalu.