RSUD Asy Syifa Perbanyak APD Bagi Tenaga Medis

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Bentuk kesiapan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi Virus Corona atau Covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy Syifa Sumbawa Barat, perbanyak Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju robot bagi petugas medis.

Direktur RSUD Asy Syifa, dr. Carlof dalam keterangannya, Rabu (1/4/2020) menyampaikan sebanyak 20 pcs baju robot sebelumnya sudah tiba di Sumbawa Barat, kemudian menyusul hari ini (Rabu 1/4/2020) tiba sebanyak 20 pcs dan Kamis besok datang lagi sebanyak 200 pcs.

“APD memang ada tapi sejauh ini memang sudah menipis, namun kini mulai berdatangan seperti baju robot yang datang secara bergelombang,” katanya.

Dikatakan dr.Carlof, ketersedian baju robot dan APD lainnya seperti masker selain merupakan bantuan Pemerintah Pusat dan pihak eksternal lainnya juga dibeli Pemerintah KSB.

“Jadi dari mana-mana yang datang kami terima,” ujarnya.

Untuk kebutuhan APD bagi petugas medis di RSUD Asy Syifa seperti masker menurut dokter Carlof di drop sebanyak 300 masker setiap hari.

Bicara khusus penggunaan APD dalam penanganan virus corona ini ditegaskan dokter Carlof sangat penting dan perlu standarisasi, baik itu petugas medis di RSUD itu sendiri maupun yang melakukan tugas dilapangan seperti pos perbatasan untuk pemeriksaan warga yang datang.

Pemenuhan akan standarisasi APD diakui dr Carlof tidak maksimal dikarenakan APD sangat terbatas, seperti masker saja dulunya bisa didapatkan dengan mudah dari harga Rp. 20 ribu kini dijual dengan harga Rp, 500 ribu per kotak, sudah begitu barangnya langkah.

“Masalahnya sekarang bukan KSB tak bisa beli, tapi memang APD ini langkah,” katanya.

Meski demikian, pihak RSUD secara khusus ditegaskan dr Carlof selalu mencari solusi, misalnya sebelum ketersediaan baju robot, RSUD Asy Syifa menyediakan jas hujan sebagai pengganti baju robot jika ada pasien yang masuk dicurigai terkena Virus Corona.

“Kita tetap mencari solusi, seperti jas hujan ini misalnya kita cari jas hujan yang kwalitas paling bagus, kan air saja tidak masuk ya semoga kuman juga gak masuk, kalau di tanya standar atau tidak ya tentu tidak standar tapi itu untuk sementara bagaimana lagi sambil menunggu APD datang,” terangnya.

Mencermati masalah Virus Corona ini dan sampai kapan akan mewabah,  dokter Carlof mengatakan, tergantung  prilaku masyarakat untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona, karena itu menurut dokter Carlof khusus di KSB sangat berharap peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan masing-masing.

KSB sendiri sejauh ini dilaporkan belum ada pasien dengan status positif Corona namun di NTB secara umum hingga 1 April sudah 6 pasien positif Corona dan 1 pasien diantarannya meninggal dunia, kemudian sebanyak 36 berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan 1.025 Orang Dalam Pemantauan.(RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!