Pengangguran di KSB Kian Meningkat

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Siapa yang tak kenal dengan Kabupaten Sumbawa Barat. Bumi penghasil emas dan tembaga terbesar yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, sebagai daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) pengangguran merupakan satu diantara momok yang wajib diattensi oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat selain mengentaskan kemiskinan.

“Sesuai data yang di keluarkan oleh lembaga resmi Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2019 mempublish angka dan persentase pengangguran tahun 2019 di KSB mencapai 5,52 persen,” kata Kepala Bidang Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja (Lattas Penta) Fitrah Jaya, S. ST. di temui diruang kerjanya, Selasa (26/11).

(Foto Ist: Fitrah Jaya, S. ST, Kepala Bidang Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja (Lattas Penta)

Ia menerangkan, apa yang disampaikannya itu berdasarkan data yang di keluarkan lembaga resmi Pemerintah yaitu BPS. Hal tersebut, sejalan dengan menurunnya jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mengalami penurunan. TPAK pada tahun 2019 tercatat sebesar 68,75, menurun sebesar 2,67 persen dibandingkan dengan TPAK pada Tahun 2018.

“Jadi, jumlah pengangguran meningkat sebesar 1,79 persen dengan persentase 5.52 persen di tahun 2019. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menurun 1.42 persen dengan persentase 3.73 persen,” sebutnya.

Ditanya terkait apa upaya pemerintah menyikapi dan menekan jumlah pengangguran itu.? ia menjawab, setidaknya ada dua penyebab orang menjadi menganggur. Jumlah lapangan kerja yang sempit atau kompetensi-sumber daya manusia yang belum memenuhi standar yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Kedepan, tahun 2020 mendatang, pihaknya sedang menyusun data base ketenagakerjaan. Data tersebut akan menyimpulkan jumlah tenaga di KSB berdasarkan by name dan by adress. Baik yang sudah maupun yang belum bekerja.

“Tahun 2020 nanti, kita fokus dalam memberikan pelatihan terkait masalah ketenagakerjaan untuk menunjang kompetisi calon tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK),” ujarnya.

Dikatakan, jika dilihat dari tingkat pengangguran berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk pendidikan SD ke bawah paling tinggi diantara tingkat pendidikan lainnya yaitu sebesar 34,35 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat pendidikan SMA Umum yakni sebesar 25,83 persen. Sedangkan TPT terendah adalah tingkat pendidikan SMP, yakni sebesar 9,88 persen. Untuk tingkat pendidikan Diploma I/II/II dan Universitas, TPTnya sebesar 4,18 persen.

“Data itu akan menjadi acuan Disnaker memperbanyak pelatihan untuk mendukung serapan tenaga kerja lokal terhadap perusahaan yang berekspansi di Kabupaten Sumbawa Barat,” pungkasnya.(ID/SB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *