Program Kampung Nelayan dan Kampung Budidaya di KSB Solusi Entaskan Kemiskinan

Sumbawa Barat | Program Kampung Nelayan Maju yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun lalu, kini menyasar Provinsi dan Kabupaten termasuk, Kabupaten Sumbawa Barat.

Kabupaten Sumbawa Barat sendiri, terdapat dua kampung nelayan yang dipilih sebagai lokasi untuk program tersebut, yakni Desa Poto Tano dan Desa Labuan Lalar. Kemudian ada dua kecamatan untuk pengembangan program Kampung Perikanan Budidaya, diantaranya di Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Jereweh.

Prihal tersebut, disampaikan Kadis Perikanan melalui Sekdis Perikanan Agus Purnawan, S.Pi, MM, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (5/4/2022).

Program Kampung Nelayan Maju yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun lalu, kini menyasar ke Kabupaten Sumbawa Barat.
(Foto Ist : Agus Purnawan, Sekdis Perikanan KSB)

“Program ini dilaksanakan untuk mengubah kampung nelayan yang terkesan miskin, kumuh dan kotor menjadi lebih maju” ujarnya.

Tujuan kampung nelayan maju, lanjut dia, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman. Sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya nelayan.

“Wujud kegiatan program ini, berupa bantuan sarana prasarana penataan kampung nelayan dengan memperbaiki fasilitas umum, penyediaan air bersih, pengolahan sampah dan pembenahan saluran air,” bebernya.

Kang mas Chigo, demikian Sekdis itu disapa, menyakini bahwa Kampung Nelayan Maju akan membawa manfaat bagi eksistensi dan perkembangan para nelayan.

“Soal potensi laut kita mungkin tidak perlu diragukan lagi. Tinggal bagaimana kita saling bahu-membahu menjaga kelestariannya dalam memanfaatkannya serta pengelolaannya. Yang tak kalah penting, kesejahteraan para nelayan harus menjadi prioritas,” terangnya.

Melalui program Kampung Nelayan Maju dan Kampung Perikanan Budidaya, pihaknya kata dia lagi, akan menargetkan peningkatan Nilai Tukar Nelayan dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan menjadi lebih baik. Di samping itu, juga terjadi peningkatkan kualitas lingkungan, menjaga komoditas bernilai ekonomi dari kepunahan, terciptanya perlindungan sosial, hingga meningkatnya kapasitas SDM.

Lebih lanjut Kang Chigo memaparkan, untuk Kampung Perikanan Budidaya sendiri berlokasi di dua titik, yakni Kampung Nila di Kecamatan Brang Rea untuk komoditas ikan air tawar seperti Nila, dan Kampung Vanamei desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh untuk komoditas udang.

“Yang jelas, tahun 2022 kedua program tersebut baru kita usulkan. Semoga tahun 2023 sudah bisa terealisasi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!