PKB NTB Dibawah Nahkoda Hadrian Irfani, Banyak Kader yang Antri

InsideNTB.com, Mataram – Menanggapi sejumlah pengurus banom PKB khususnya yang membidangi untuk kaum perempuan yang bernama Perempuan Bangsa PKB ramai mengundurkan diri.

Menanggapi hal tersebut, Habibul Umam Taqiuddin, SH, MH selaku Wakil Sekretaris DPW PKB NTB  bahwa, yang jelas masih banyak yang antri mau daftar jadi kader PKB. Gus Habib merasa sampai kewalahan menerima whatsapp yang isinya permintaan bergabung dengan PKB.

“Banyak yang ingin bergabung dengan kami di PKB, apalagi para perempuan yang ada di NTB ini,” kata Gus Habib kepada media di Mataram, Rabu (12/1/2021).

Menurut Gus Habib,  ya kalau sudah mengundurkan diri, kenapa mesti mengajak seluruh kader dan simpatisan perempuan bangsa. Semestinya, sadarlah apa legal standingnya kan sudah mundur jadi pengurus perempuan bangsa.

“Kalau merasa diri kader ideologis, ya taat dong sama keputusan DPP. Sami’na wa atho’na,” sesalnya.

“Mekanisme penyusunan pengurus DPW PKB NTB ini sesuai dengan ketentuan Pasal 44 ayat 1,2, dan 3 aturan dasar partai. Dengan demikian keputusan DPP benar berdasarkan hukum. Jadi sebelum berstatemen mari kita sama-sama membuka dan menyimak aturan dasar dan aturan rumah tangga partai hasil Muktamar PKB tahun 2019 di Bali. Jadi jangan asal bunyi,” sambung Gus Habib dalam menanggapi pertanyaan awak media tentang pengunduran diri Ketua DPW Gerbang Tani NTB disusul dengan pengunduran diri sejumlah pengurus harian Perempuan Bangsa NTB.

“Di dalam anggaran dasar partai tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa banom punya hak untuk memberikan pertimbangan kepada DPP mengenai penyusunan pengurus. Kalau dilihat Pasal 44 ayat 1, 2, dan 3 Anggaran Dasar partai kepengurusan DPW itu melalui tahapan penjaringan dari DPC selanjutnya DPP akan memilih dan menetapkan  pengurus DPW. Ya banom tau diri lah,” ujarnya menanggapi statemen pengurus Perempuan Bangsa yang mengundurkan diri karena kecewa.

Sementara itu Ketua Perempuan Bangsa Kartini Irwani yang dikomfirmasi mengaku sama sekali tidak mengetahui ada pertemuan sejumlah pengurus harian dan kader perempuan bangsa di Hotel Golden Palace.

“Tindakan pengurus yang mengadakan pertemuan tanpa sepengehuan saya selaku ketua Perempuan Bangsa tidak mencerminkan etika berorganisasi. apalagi bertemu utk mengajak org keluar kepengurusan Perempuan Bangsa,” ujarnya dengan penuh kesabaran

“Saya pikir malah baik kalau mereka mengundurkan diri, tinggal kita tunggu surat pengunduran dirinya. Jangan hanya menyatakan di koran tp gak ada kenyataaannya. Kita tidak perlu repot-repot cari alasan untuk memberhentikannya. Mereka hanya kecewa karena mereka tidak lagi duduk di dalam kepengurusan DPW yang merupakan keputusan mutlak DPP. Dan juga tidak apa-apa mereka mundur, masih banyak kader-kader Perempuan Bangsa yang mau untuk bergabung di perempuan bangsa. Kita tidak bisa memaksa orang untuk tetap bertahan di Perempuan Bangsa. Masalahnya simpel keputusan DPP adalah keputusan paripurna dan kita sebagai kader sejati hendaknya sami’na wa atho’na pada keputusan DPP,” pungkasnya.

Sebelumnya ramai diberitakan kader perempuan bangsa ramai-ramai mengundurkan diri, salah satunya adalah Sekretaris Perempuan Bangsa PKB NTB Endang Supiana.

Endang Supiana menyatakan dirinya kecewa dengan keputusan DPP PKB dan mengajak semua kader untuk keluar dari Perempuan Bangsa PKB NTB.

“Kami akan mengajak seluruh kader dan simpatisan Perempuan Bangsa untuk mundur dan tidak bergerak lagi di bawah atas nama sayap Partai Pimpinan Gus Ami ini,” tegas Endang Supiana.(ID/FZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!