InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Kades Tongo, Kecamatan Sekongkang, Idham Halid, S.Pi, angkat bicara menanggapi aksi demo di area Simpang Lima PAR, milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) yang dilakukan oleh sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sumbawa Barat Mencari Keadilan (GMSBMK), Kamis (25/6/2020).
Idham Halid dalam siaran persnya yang diterima redaksi hari ini, menilai tuntutan warga tersebut wajar-wajar saja sebagai bentuk aspirasi. Namun, aksi yang di lakukan (GMSBMK) keliru, dimana lokasi tempat aksi tersebut masuk dalam wilayah Administratif Pemerintah Desa Tongo.
Menurutnya, sebagai Kepala Desa dirinya tidak rela jika wilayah Desa Tongo dijadikan sebagai ajang untuk melakukan aksi-aksi atau tindakan yang malah akan mencoreng nama baik Desa dan Masyarakat Tongo.
“Kami tidak mau masyarakat kami ditunggangi oleh kepentingan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang hanya bisa datang memperkeruh suasana dan merusak kedamaian yang sudah terpelihara di dalam masyarakat kami apalagi, masih dalam situasi vandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” ungkapnya.
“Saya tidak rela Desa Tongo dijadikan sebagai ajang untuk aksi oleh kelompok tertentu karena ini akan membuat citra buruk bagi masyarakat dan Desa Tongo,” imbuhnya.
Ia menyesalkan aksi dari kelompok ini terjadi, apalagi inisiator dari aksi ini disinyalir baru datang dari luar daerah KSB. Seharusnya yang bersangkutan menjalani proses karantina dua minggu baru bisa berinteraksi dengan masyarakat lain.
“Sebenarnya ini yang kami himbau kepada seluruh masyarakat Desa Tongo agar kita tidak mudah terhasut dan selalu waspada apalagi harus melanggar protocol Covid-19 yang saat ini masih berlaku,” ujarnya.
Selama ini, pihaknya telah membangun komunikasi yang baik dan intens dengan pihak PT AMNT dan juga telah bersepakat untuk tetap menggunakan cara ini sebagai cara terbaik dalam menyelesaikan apabila ada isu atau keluhan masyarakat kepada perusahaan atau sebaliknya, karena pihaknya percaya bahwa setiap permasalahan dipastikan akan bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik tersebut.
“Kami selaku pemerintah desa menyadari bahwa tidak semua keinginan masyarakat terutama terkait kebutuhan akan pekerjaan bisa diselesaikan secara sekaligus oleh perusahaan PT AMNT, oleh karena itu pasti dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan operasional di dalam,” kata dia.
Dalam hal ini, Pemdes Tongo mengucapkan terimakasih kepada pihak PT AMNT karena telah memberikan kesempatan kepada 10 orang masyarakat Tongo terlibat dalam pekerjaan di luar pagar saat ini, dan harapkan agar pekerjaan-pekerjaan yang ada di Desa Tongo terutama di luar pagar bisa diberikan kepada masyarakat Tongo.
Ia menghimbau agar masyarakat desa Tongo terutama yang berencana ikut dalam aksi tersebut untuk mengurungkan niatnya.
“Saya himbau agar masyarakat saya tidak ikut dalam aksi tersebut, karena itu malah akan merugikan diri sendiri dan bagi orang yang dari luar Tongo agar tidak usah mengganggu masyarakat Tongo,” tegasnya.(ID/R)
.