Teriak Minta Kerja Di PT AMNT, Spanduk Protes Bertebaran Di Wilayah Lingkar Tambang

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Aksi protes di kawasan project tambang emas Batu Hijau PT AMNT terus berlanjut.

Kali ini, sejumlah pemuda pencari kerja memasang spanduk bentuk protes terhadap pihak perusahaan PT AMNT untuk dapat di pekerjakan pada perusahaan tambang terbesar di Pulau Sumbawa.

Reaksi protes dengan spanduk ini tampak dari deretan spanduk yang berisikan aspirasi pemuda pencari kerja yang terpasang pada, Selasa (19/11) tepatnya di Depan Kantor Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat.

Spanduk-spanduk yang bertuliskan protes terhadap pihak PT AMNT dan Disnakertrans Sumbawa Barat membuat belasan pemuda pencari kerja asal Desa Benete dan Jereweh memasang spanduk bertujuan ingin segera mendapatkan pekerjaan.

Spanduk yang bertuliskan ‘Kami masyarakat Desa Benete Ingin di Pekerjakan di PT AMNT Karena Rekrutmen Satu Pintu Bukan Solusi Bagi Kami’.

Aksi protes ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pihak perusahaan maupun pemerintah daerah KSB. Mereka ingin bertemu dengan pihak Disnakertrans KSB dan perusahaan PT AMNT atau Subcont yang berada di tambang batu hijau.

Mereka juga mengancam tidak akan menurunkan spanduk yang sudah terpasang, apabila belum memperoleh hasil dan solusi bila perlu kami akan menaikkan spanduk yang lain lagi.

Bahkan, mereka menyebutkan, sebagai warga Desa Benete, merasa kecewa dengan sistem perekrutan satu pintu karena warga di wilayah lingkar tambang masih banyak yang belum mendapatkan kesempatan untuk di pekerjakan di wilayah tambang.

Menanggapi masalah tersebut, Wakil ketua Komisi 1 DPRD KSB, Mohammad Hatta menilai apa yang dilakukan sejumlah pencaker ini sebuah hal yang wajar, apalagi mereka orang lokal. Kita melihat ini tuntutan adalah hal yang wajar, karena mereka ingin tahu bagaimana komitmen perusahaan terhadap warga lokal akan tetapi saya menghimbau agar lakukan langkah-langkah persuasif dengan cara duduk bersama serta bisa gunakan kran-kran yang ada dalam demokrasi kita.

“Ada yang tidak beres dalam masalah ini, pemerintah dan masyarakat KSB sudah sangat baik dalam mendukung investasi dan operasional Amman Mineral dan Aliansi di project Batu Hijau yang berstatus Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Namun sangat miris jika persolaan ini tidak segera diakomodir pihak perusahaan,” ungkap Hatta dikonfirmasi, Selasa (19/11) Malam.

Dalam hal ini juga, lanjutnya, perusahaan kita minta untuk memberikan informasi yang jelas terkait kebutuhan naker, baik pada perusahaan induk dan aliansi bisnis serta perusahaan-perusahaan subkont yang ada di kawasan batu hijau.

“Karena info yang masuk masih tetap ada praktek pengiriman naker dari luar daerah secara terselubung tentunya hal ini harus di hentikan,” sebutnya.

Ia mengingatkan bahwa KSB merupakan kabupaten penghasil. Namun perlakuan yang diterima dari perusahaan seolah-olah daerah ini bukan penghasil.

“Sejauh ini, kita juga pertanyakan terkait komitmen perusahaan terhadap tenaga kerja lokal. Jadi, saya minta kepada perusahaan untuk punya komitmen kuat terhadap tenaga kerja, khususnya tenaga lokal,” ujarnya.

Dalam persoalaan ini, Dinas (Disnakertrans) juga harus tegas, bukan hanya berkoordinasi secara normatif, tetapi hadir sebagai negara, jangan sampai juga malah seperti mitra kerja perusahaan.

“Ketika ada masyarakat yang berteriak terkait kesempatan kerja, tentunya segera diakomodir dengan menelurkan solusi sehingga persoalaan ini tidak menjadi besar dikemudian hari,” katanya.

Terkait penghentian kontrak terhadap naker-naker yang sudah bergerak juga harus menjadi attensi bersama pada RDPU sebelumnya.

“Kami dari komisi I meminta kepada perusahaan agar keputusan tersebut untuk ditinjau kembali khususnya terhadap naker lokal kita untuk di pekerjakan kembali. Aneh saja, hingga hari ini belum ada progresnya hal ini juga sangat kita sesalkan. Insyallah, dalam waktu dekat kita dorong untuk segera RDPU lanjutan terkait hal ini,” demikian tutup Hatta.(ID/SB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *