Sumbawa Barat | Senin (21/2/2022), Embung Lamunga jebol. Sarana pertanian yang dibangun sekitar tahun 1969 oleh Pemerintah Sumbawa itu ambruk setelah di terjang air. Akibatnya, kurang lebih 150 hektar sawah terdampak dan petani kesulitan mendapatkan air.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) langsung bersikap dan melakukan pembangunan baru.
“Tahun ini, Bendung Lamunga akan di bangun baru,” ungkap Kepala Dinas PUPR, Syahril ST., M.Si melalui Kepala Bidang Dumber Daya air, Yetty Andriani SE pada media, Jum’at (28/4/2023).
Anggaran yang di gelontorkan untuk Embung Lamunga, Kecamatan Taliwang kurang lebih Rp 2 milyar. Anggaran tersebut, beber Yetti, untuk pembangunan baru.
“Posisi bendung yang akan dibangun itu, tidak lagi di tempat semula. Akan tetapi, di mundurkan ± 600 meter ke bagian hulu dari titik tubuh embung semula,” terangnya.
Mantan Kepala Bidang Cipta Karya itu juga menambahkan mengenai alasan mengapa dimundurkan posisi bendung. Pertama, posisi embung semula kurang representatif. Dan jika tetap di bangun di posisi semula, maka berpotensi rusak karena di terjang air. Sedangkan di posisi yang baru, posisinya cukup strategis dan mampu menahan debit air.
Lebih jauh Yetty, mengapa kita mesti bangun baru embung dimaksud, karena tidak memungkinkan lagi untuk rehab karena tingkat kerusakannya cukup parah. Alasan selanjutnya, bangunan fisik Embung Lamunga tersebut juga umurnya sudah tua dan terdapat beberapa kerusakan karena di gerus air.
“Jadi, kita bangun baru di posisi yang baru pun, ada kajiannya. Tidak serta merta asal membangun,” beber Kabid SDA itu.
Kedepan, Yetty berharap agar saat konstruksi Embung Lamunga tidak ada hambatan. Sehingga semua item pekerjaannya berjalan lancar.
“Bendung ini bukan saja untuk pertanian, tetapi berfungsi juga untuk pengendalian banjir,” ujarnya.
Lepas dari itu, selain Bendung Lamunga, tahun ini juga PUPR akan membangun Embung Maluk dan ada juga Embung Omal Sapa.
“Tiga-tiganya di kerjakan menggunakan mekanisme tender. Termasuk satu lagi, yaitu jaringan irigasi di Talonang,” pungkasnya seraya mengatakan, empat paket tersebut menelan biaya miliaran rupiah dari APBD.(*)