Sumbawa Barat | Ketua Bengkas Maluk Nusantara, Boy Burhanuddin secara resmi menolak keras sistem komputerisasi rekrutmen yang digelar oleh tim terpadu rekrutmen tenaga kerja yang di ketuai oleh Bupati Sumbawa Barat.
Ia menilai, sejak dibuka nya rekrutmen tersebut mulai dari persyaratan, seleksi dan syarat lainnya terkesan menyulitkan tenaga kerja lokal.
“Bengkas Maluk Nusantara mendukung program pemerintah dan perusahaan untuk pembangunan SMELTER di Tana Pariri Lema Bariri. Tapi kami tidak mendukung sistem tes Komputerisasi yang dilaksanakan oleh Tim terpadu rekrutmen tenaga kerja,” kata Boy Burhanuddin kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).
Ia menyebut, sistem tes rekrutmen menggunakan komputer ini terlalu berlebihan, dan menyulitkan tenaga kerja, mengingat kemampuan para pencari kerja hanya berijazah SMP dan SLTA.
Kalau-pun peserta tes akan dipandu, namun itu menyulitkan pelamar, sebab lowongan kerja hanya sebagai buruh kasar.
“Ingat, pelamar itu hanya akan menjadi buruh kasar. Jangan dibodohi masyarakat, sebab mereka melamar hanya sebagai buruh, bukan melamar PNS,” bebernya.
Selain itu, Boy Teta akrab ia dipanggil juga menyoroti terkait Job Fair yang digelar belum lama ini. Menurutnya, Job Fair di KSB cukup unik, sebab dimana-mana Job Fair atau yang biasa disebut dengan career fair atau career expo adalah sebuah tempat yang mewadahi perusahaan-perusahaan untuk bertemu dengan pencari kerja profesional.
“Jadi, Job Fair itu menjadi ajang unjuk bakat antar pencari kerja. Lah, ini di KSB pekerjaan non skill yang kasarnya sebagai buruh, tapi di adakan job fair dengan persyaratan yang macem-macem dan tes layaknya akan di angkat jadi manager,” katanya.
Terakhir, terkait rekrutmen satu pintu, ia menilai justru bertolak belakang dengan perda 13 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Tenaga Kerjaan, sebab apa yang dilakukan tim terpadu tidak sesuai dengan perencanaan satu pintu.
“Harusnya ini dibuka ke publik slot apa saja yang dibutuhkan untuk pembangun smelter dan berapa kebutuhan mereka serta kapan? Bukan kemudian ini diekspose sedikit demi sedikit seolah-olah tim adalah humas perusahaan,” sesalnya.
Sementara Ketua Tim Terpadu Rekrutmen Tenaga Kerja Dr. Ir. HW. Musyafirin, MM dikonfirmasi wartawan via pesan WhatsApp belum memberikan keterangan apapun. Pesan WA di Read, namun tidak dibalas.
Kendati belum memberikan keterangan apapun, namun awak media terus berusaha menghubunginya kembali.