Upaya Cegah Abrasi, Bapera Kecamatan Pujut Tanam 10.000 Mangrove di Mandalika

Lombok Tengah – Bertepatan dengan Hari Bakau Sedunia, Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) Kecamatan Pujut, berkolaborasi dengan Traveloka, ‘lifestyle superapp’ di Asia Tenggara, Sahabat Pulau Indonesia, organisasi berbasis aksi yang berfokus pada masalah pesisir pantai seperti Kelompok Masyarakat (POKMAS) Pantai Batu Berang, Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Meluncurkan inisiatif sosial berkelanjutan berupa penanaman 10.000 bibit bakau di Pantai Batu Berang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB). Tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang di mulai dari tanggal 16 Juli 2021.

Inisiatif ini meliputi kegiatan penanaman bibit bakau hingga proses pemeliharaan kelestarian bakau selama dua tahun yang melibatkan masyarakat lokal. Adapun Program Penanaman Bakau ini merupakan bagian dari komitmen Traveloka dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Serta mendukung pemulihan pariwisata domestik melalui perkembangan ekowisata dan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Desa Mertak kini tercatat sebagai salah satu desa wisata yang masuk dalam kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga KEK Mandalika. Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama.

Namun, kondisi kawasan pantai di Desa Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi. Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai. Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang.

Dengan alasan tersebut Bapera Kecamatan Pujut menjadikan titik ini menjadi lokasi penanaman Mangrove seperti yang di sampaikan Ketua Panitia lokal Jeta Prasisto “lokasi ini masuk dalam kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, namun masih terjadi abrasi yang mencancam daratan pesisir termasuk juga alasan kami untuk perbaiki landscape Kawasan, semoga kedepan lokasi ini menjadi salah satu spot destinasi wisata bahari yang baik, berkelanjutan dan ramah lingkungan” harap Jeta emuda asal Desa Sengkol tersebut.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah NTB, HL. Gita Ariadi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kontribusi yang dilakukan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Pantai Batu Berang, Desa Mertak.

Selain memiliki peranan penting untuk mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam ancaman tsunami, area bakau juga dapat menjadi tempat budidaya ikan, kepiting, dan udang yang menjadi sumber penghidupan para nelayan. Penanaman bakau ini dapat memperbaiki ekosistem pantai secara jangka panjang sehingga mampu mendukung produktivitas kegiatan wisata di kawasan tersebut. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi salah satu penunjang kesiapan Lombok sebagai tuan rumah MotoGP dan acara internasional lainnya ke depan.

“Kami mendorong masyarakat Desa Mertak untuk bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga, memelihara, dan merawat tanaman bakau demi keberlangsungan Desa Wisata Mertak dan keindahan alamnya serta mendukung pariwisata NTB yang gemilang,” ungkap Sekda dalam sambutannya melalui Live Streaming Via Zoom.

Dalam menjalankan Program Penanaman Bakau ini, Sahabat Pulau Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Mertak dan anggota BAPERA (Barisan Pemuda Nusantara) Kecamatan Pujut untuk melakukan proses penanaman bibit bakau hingga pemeliharaan (penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau. Selain itu, komunitas-komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata yang tergabung dalam Asosiasi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Mandalika juga turut terlibat dalam program ini.

Sementara Albert, Co-Founder Traveloka juga mengatakan, Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus dijaga kelestariannya. Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika. Khususnya di Pantai Batu Berang, Desa Mertak.

Program ini juga lanjutnya, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan. Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, pihaknya berharap program ini dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Mertak secara khusus serta Mandalika dan Provinsi NTB secara umum.

“Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama. Yaitu, tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi,” terang Albert saat menyaksikan penanaman mangrove melalui Live Streaming Via Zoom di Jakarta.

Ditambahkan, program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia kata dia, memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area mencapai 3,2 Juta hektare (Ha) atau 22,4% dari total luas bakau dunia. Hal ini menjadikan hutan bakau di Indonesia sebagai salah satu penopang terbesar dalam menjaga suhu bumi. Bertambahnya luasan bakau dengan penanaman yang masif dalam jangka panjang akan mampu memperbaiki kawasan pesisir pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem biota bawah laut.

“Di Traveloka, kami percaya bahwa kelestarian dan keindahan alam tanah air kita, menjadi daya tarik utama bagi industri pariwisata Indonesia. Aset ini perlu kita jaga kelestarian dan kualitasnya untuk bisa terus menarik minat wisatawan serta menjadi nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat lokal,” tutup Albert

Noor Adrishya Aishvari, Pelaksana Tugas Direktur Sahabat Pulau Indonesia juga mengatakan, Sahabat Pulau Indonesia hadir untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang telah beradaptasi dengan protokol new normal. Selain itu, Program Penanaman Bakau bersama Traveloka ini dirancang sebagai program pendidikan lingkungan yang melibatkan Eco Warrior seperti para relawan, adik-adik binaan dan masyarakat umum untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.

“Melalui rangkaian webinar, kami juga turut mensosialisasikan pentingnya memelihara kelestarian bakau dan manfaatnya bagi masyarakat,” akunya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Bapera Kecamatan Pujut, Sri Anom Putra Sanjaya, bahwa sebagai pemuda daerah tentu pihaknya di Bapera Pujut bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia sehingga mau melaksanakan program mulianya di Pujut. Tentu ini sangat bermanfaat untuk lingkungan, lebih-lebih di titik lokasi penanaman mangrove, selalu terjadi abrasi sampai satu meter per tahun. Sehingga menurutnya, Tanaman Mangrove sangat penting ditanam di lokasi ini sebagai penangkal atau pemecah ombak besar.

Anom jug berharap, semoga ke depan semakin banyak lagi komunitas-komunitas yang peduli terhadap lingkungan di Kecamatan Pujut, terutama tanaman Mangrove yang memiliki sejuta manfaat ini.

“Kami di Bapera, sebagai organisasi kepemudaan harus menjadi yang terdepan dalam hal mengedukasi, perhatian dan turun langsung dalam memperhatikan lingkungan,” pungkasnya.

Penanaman secara simbolis di lakukan langsung oleh, Usman (Sahabat Pulau Indonesia), Jumahir (Kepala Seksi Kesejahteraan), Sri Anom Putra Sanjaya (Ketua Bapera Kecamatan Pujut), IPTU I Kades Dimas S.IK (Kapolsek Kuta), Sagung (Bagian Bina Lingkungan ITDC) dan Moh. Syahnan (Kades Mertak).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!