InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Buntut insiden kecelakaan kerja yang mengakibatkan meninggalnya satu karyawan PT Mc Mahon aliansi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) AH (31) asal Sumbawa pekan ini, membuat sejumlah pemuda di Sumbawa Barat kembali bereaksi keras soroti kebijakan perusahaan tambang Batu Hijau ini, terutama soal roster kerja.
Salah seorang pemuda KSB asal Taliwang, Joni Saputra berpandangan bahwa roster kerja yang panjang ditenggarai menjadi salah satu problem insiden kecelakaan kerja di tambang.
Sebagai mantan operator Haul Trucks (HT) 793 di tambang Batu Hijau dan demi rasa kemanuasiaan, Joni meminta kepada pemerintah KSB untuk serius dan segera menggelar rapat dengan PT AMNT terutama agar roster kerja dikembalikan ke roster awal 4:2 dan ini menurutnya tak bolah ditawar-tawar lagi.
“Selain itu PT AMNT agar menghentikan kebijkan karantina orang sehat, buka lockdown tambang agar ekonomi KSB kembali normal,” sebut Joni, seperti dilansir media JNN Group.
Dalam catatan Joni, selama kurun waktu antara tahun 2018-2021 korban tambang batu hijau yakni sebanyak 4 kasus, diantara penyebabnya jatuh dari tiang listrik, mobil terbalik, tertimpah tanah longsor dan kejadian terakhir HT loncat.
“Kerja dengan jadwal kerja panjang,satu bulan kerja siang dan satu bulan kerja malam, kelelahan, ngantuk akibat jadwal kerja malam panjang bagaimana mau lunasin hutang tidur, ini semuanya faktor penyumbang kecelakaan kerja, stop exploitasi pekerja,” tegas Joni Saputra.
Selain Joni, salah seorang tokoh muda Sumbawa Barat asal Desa Tongo yang ada di lingkar tambang, Rahmad menyatakan, lagi-lagi kejadian fatal yang dialami karyawan terjadi sejak PT AMNT mengambil alih tambang batu hijau.
Menurutnya, ketegasan pemerintah sangat diharapkan terhadap kondisi tambang batu hijau saat ini.
“Andai saja pemerintah tegas melakukan pengawasan terhadap kondisi batu hijau saat ini,tentunya tambang ini sudah ditutup, sayang pemerintah menutup mata atas semua kejadian yang ada di batu hijau dan lingkungan sekitarnya,” ujar Rahmad, Sabtu (24/4/2021).
Selain pandangan sejumlah pemuda KSB tadi, perhatian publik tercurah dalam insiden kecelakaan tambang kali ini, di media social ramai membahas persoalan ini, netisen tak luput menyampaikan bela sungkawa bagi korban asal Sumbawa tersebut.
Bahkan, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah pun memberikan respon cepat atas peristiwa ini, seperti dilansir sejumlah media gubernur minta Disnaker NTB untuk segera kroscek dan turun ke lokasi.
Seperti diketahui sebelumnya terkait peristiwa kecelakaan ini, AH menjadi korban kecelakaan saat bekerja di Hole Mining tepatnya di Soutrem RL 105 dekat Puiler 174, Jumat (23/4/2021) sekitar pukul 14.50 Wita.
Korban yang mengoperasikan kendaraan berat pengangkut material tersebut tiba-tiba menabrak tanggul pembatas jurang dan jatuh dari ketinggian sekitar 45 meter, korban yang mengoperasikan kendaraan HT 793 pengangkut material dengan nomor 82 itu setelah membuang material hendak balik menuju loading poin untuk mengisi material lagi.
Di perjalanan, naas bagi korban, kendaraannya menabrak pembatas jalan dengan jurang dan terjatuh. Korban saat itu langsung dievakuasi oleh koordinator dan membawanya ke klinik Buin Batu.
Sementara itu, Head Coorporate and Communication PT.AMNT, Kartika Oktaviana seperti diberitakan media menyampaikan, upaya dilakukan PT AMNT setelah terjadinya kecelakaan menjelaskan, Emergency Response Team (ERT) PT. AMNT langsung melakukan upaya evakuasi.
Manajemen AMNT dikatakan Vina, telah menyampaikan kabar duka ini kepada pihak keluarga dari almarhum.
AMNT juga telah menyampaikan perihal kecelakaan ini kepada Kepala Inspektur Tambang (KaIT), di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Area kecelakaan telah kami isolasi untuk kepentingan investigasi dan operasional tambang, kami hentikan hingga arahan lebih lanjut dari Ka IT,” ujar Vina seperti dilansir media sebelumnya.(RED)