InsideNTB.com, Lotim – Ops Keselamatan Rinjani 2021 di Polda NTB dilaksanakan sejak tanggal 12 April hingga 25 April 2021 bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dengan kegiatan Preemtif dan Preventif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Satlantas Lombok Timur melaksanakan berbagai kegiatan inovatif. Kegiatan yang pertama yaitu Fiqih Lantas dengan judul “Bincang Berkah Berkeselamatan” membawa topik tentangan pandangan Agama terhadap pentingnya mematuhi peraturan berlalu lintas dengan Narasumber Dr.TGB. K.H. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2008-2018 yang juga sebagai Pimpinan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).
“Kegiatan perlombaan dilaksanakan, mulai dari Lomba Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia dengan tema Keselamatan Berlalu Lintas. Lomba ini diikuti oleh selurus Siswa/i SMA Se-Kabupaten Lombok Timur,” ungkap Kapolres Lotim melalui Kasat Lantas AKP Putu Gde Caka PR, S.IK, Rabu (21/4/2021).
Selain iti, Satlantas Lotim juga menerapkan terobosan baru yakni, Lotim Dicipline Transportation. Terobosan yang dicanangkan ini, kata Caka, lebih memprioritaskan protokol kesehatan dan keselamatan para pengguna jalan raya.
“Inovasi tersebut antara lain menbagikan masker kepada pengendara R2 yang tidak memakai masker, himbauan tertib berlalu lintas, dan Safety Riding membagikan kupon berhadiah bagi pengendara yang tertib berlalu lintas dan protokol kesehatan. Hadiah yang disiapkan berupa 5 (lima) buah sepeda gunung dan hadiah menarik lainnya,” ujarnya.
Yang menarik dalam kegiatan inovasi ini sambungnya, Satlantas Lotim bekerjasama dengan dealer dalam mengadakan Service dengan Diskon hingga 50 persen bagi pengendara yang tertib berlalu lintas.
“Tujuannya sama, mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas,” sebutnya.
“Berbagai macam kegiatan Inovasi telah kami (Satlantas Lotim) laksanakan dengan tujuan membiasakan masyarakat untuk tertib berlalu lintas, dengan mengadakan lomba agar masyarakat berkompetisi untuk mengerti aturan berlalu lintas. Lalu dengan adanya hadiah hadiah menarik, kami tujukan sebagai reward masyarakat yang tertib. Untuk tindakan represif, kita lakukan kepada pengendara dengan knalpot brong dan pengendara dengan pelanggaran fatal agar mereka sadar untuk tertib berlalu lintas,” demikian, mantan Kasat Lantas Sumbawa Barat, menambahkan.(**)