InsideNTB.com, Mataram – Pandemi bukan menjadi alasan untuk tetap produktif dan meraih prestasi, justru dengan adanya pandemi ini mendorong untuk meningkatkan produktivitas dan prestasi.
Seperti halnya, Mustafa Bisri, Alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang yang berhasil mendapatkan segudang prestasi lomba membuat video kreatif, baik tingkat Nasional, Regional, Provinsi dan Kabupaten.
Selama pandemi ini, Bisri akrab pria itu disapa berhasil menjuarai berbagai macam perlombaan lomba video kreatif, lebih dari 30 prestasi di raih selama pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
“Alhamdulillah, selama pandemi ini saya berhasil mendapatkan sekitar 30 prestasi yang pernah saya ikuti, selama pandemi ini,” ungkap Bisri, dalam keterangannya, Jum’at (2/4/2021).
Bisri, mengaku bahwa kemampuan membuat video ini merupakan hasil belajar otodidak, dirinya belum pernah belajar sebelumnya.
“Mungkin videografi sudah mendarah daging, karena videografi ini belum pernah saya pelajari, tapi tiba-tiba bisa, bisa juga ini disebut otodidak,” ujar dia.
Bahkan menariknya, kata dia, proses pengambilan video hanya menggunakan kamera kecil dan proses pengeditanpun hanya bermodalkan handphone.
“Proses pengambilan visual sederhana kok, saya mengambil visual dengan kamera kecil dan ngedit pun hanya memakai handphone,” kata mahasiswa akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini.
Alumni Madrasah Aliyah Salafiyyah Syafi’iyyah Tebuireng ini bersyukur atas berkat doa dan barokah para masyayikh dan guru Tebuireng dirinya berhasil menjuarai berbagai perlombaan ini.
“Menang, ya menang pada umumnya pasti bahagia, tidak luput dari doa orang tua dan barokah Tebuireng, karena saya dulu saat di Tebuireng merasa insecure sama temen-temen yang masuk organisasi Komunitas Photografi Tebuireng (KOPIRENG), sebuah wadah buat belajar fotografi dan videografi. Wih,, mereka luar biasa, tetapi saya tidak mempunyai alat pendukung, jadi hanya bisa mengkhayal aja agar bisa,” bebernya.
Dirinya berpesan kepada para santri, bahwa santri tidak harus jadi kyai atau ustadz, tapi terpenting bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Santri itu tidak harus menjadi ustadz, guru, atau kyai, tetapi yang penting menjadi santri itu kudu manfaat untuk orang lain, mungkin banyak yang bilang bahwa pesantren itu hanya ngaji, ngaji dan ngaji tapi kenyataannya tidak, saya dapat belajar otodidak tentang videografi di Pesantren,” pesannya.
Adapun perlombaan yang pernah di raih oleh Bisti, yakni, juara 1 Lomba Video Kreatif Integritas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI), juara 2 Lomba Video Kreatif Keselamatan oleh Kementerian Perhubungan RI, juara Umum Hari Pahlawan Nasional 2020 oleh Kementerian Sosial RI, juara 1 Spectaxculer 2021 oleh Direktorat Jenderal Perpajakan, Kementerian Keuangan RI, juara 1 Lomba Video Kreatif Haul Gus Dur oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Nusa Tenggara Barat, dan masih banyak berbagai prestasi lainnya.(ID/Muhammad Alvin Jauhari)