(Foto Ist: Ketua LSM Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM) NTB, Lalu Hizi)
InsideNTB.com, Mataram – Pasca insiden runtuhnya dinding sumur tambang sebelah barat, area tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kini diisolasi.
Pengisolasian tersebut ditindak lanjuti dengan penghentian aktifitas operasi tambang di sumur sedalam nyaris satu kilometer dari permukaan tanah tersebut. Management AMNT menegaskan, telah melaporkan insiden tersebut ke Kementerian ESDM dan Kepolisian.
Menyikapi insiden tersebut, jaringan LSM NTB meminta Mabes Polri benar benar meneliti sebab sebab longsornya dinding sumur raksasa di Batu Hijau tersebut. Standar keselamatan dan keamanan sumur, harus benar benar dijamin agar bahaya longsor tidak mengancam ribuan pekerja disana.
“Mesti ada investigasi mendalam soal ini. Standar kesalamatan kerja serta kondisi tehnis ketahanan sumur tambang harus benar-benar diteliti. Ada ribuan orang setiap hari bekerja di dalam sumur itu,” kata, Ketua LSM Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM) NTB, Lalu Hizi, dalam siaran persnya, di Mataram, Minggu (29/12).
Hizi juga meminta Gubernur memerintahkan jajarannya utamanya para inspektur tambang untuk melakukan investigasi dan menghentikan seluruh aktifitas tambang sementara sampai hasil investigasi atas insiden ini benar benar clear.
Pihaknya, memastikan, kesalahan tehnis sekecil apapun tidak terjadi lagi sebab menyangkut nyawa dan keamanan para pekerja. Pihaknya, mendukung investasi namun Investasi yang bertanggung jawab. Tidak mengejar profit namun mengabaikan kemanusiaan dan keselamatan orang.
“Sama saja seperti insiden kecelakaan pesawat. Perlu ada penyelidikan komite keselamatan khusus untuk mengetahui sebab serta siapa yang bertanggung jawab atas masalah ini. Polri juga harus tegas menegakkan aturan hukum, utamanya mengenai standar kesalamatan,” akunya.
Ia meminta seluruh hasil investigasi ini harus diumumkan kepada publik secara terbuka. Pihaknya, mengingatkan kejadian ratusan nyawa melayang saat insiden kecelakaan dan longsor tambang di China jangan sampai terulang lagi.
“Kita juga tengah melakukan pengecekan, apakah AMNT murni perusahaan milik pengusaha nasional atau justru ada investasi China di belakang,” demikian Lalu Hizi.(ID/DK)