(Foto Ist: Andy Saputra Bakal Calon Bupati KSB 2020)
Bangun Poros Koalisi Ekonomi Industri Untuk Kerakyatan
InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Lama tidak terdengar lagi, tokoh Pers Sumbawa Barat yang juga pencetus ide penggerak kemandirian ekonomi UMKM ini mengumumkan siap maju di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbawa Barat, 2020 mendatang.
Andy Saputra bukan tokoh baru di Sumbawa Barat, selama berkarir di dunia Jurnalis kurang lebih 15 tahun, Andy juga aktif di berbagai organisasi wartawan dan deteksi stabilitas keamanan. Ia bahkan, memiliki ide besar merubah KSB menjadi pusat pergerakan ekonomi terbesar di NTB yang berbasis UMKM dan usaha rakyat.
Ia bahkan menyebut, KSB akan meniru strategi ekonomi negara petro dollar Saudi Arabia, dimana haluan kebijakan pembangunan ekonominya berubah total, yakni, berada di sektor Jasa dari negara yang sebelumnya eksportir utama Minyak dan Gas (Migas).
“Saya siap maju. Kita tantang petahana, siapapun dia. Ini masalah mampu mewujudkan ide dan gagasan serta reaksi yang kuat. Bukan sekedar ngecap dan pintar bicara, seperti kebanyakan politisi,” ujar Andi, Jum’at (13/12).
Andy mengakui, keputusannya untuk maju di Pilkada Sumbawa Barat sejak jauh hari dilakukan. Iapun telah melaksanakan survey internal dan survey partai politik yang kemungkinan menangkap peluang serta konsep dan ide besar yang sama dalam membangun pemerintahan di daerah.
Ia menegaskan, keyakinan dan kemantapannya maju sebab sejumlah partai politik mengaku seirama dan setuju membangun ide atau poros koalisi ekonomi industri untuk kerakyatan yang di gagasnya.
“Peluang hari ini di masa yang akan datang tidak membutuhkan pemikir pragmatis. Kedepan, kita butuhkan pemikir praktis, innovasi bahkan menciptakan nilai tambah. Bukan hanya menghabiskan uang APBD. Saya, akan rampungkan management keuangan dan perencanaan daerah, seperti sebuah Coorporasi. Efisiensi and Value,” tegasnya.
Selain untuk koalisi ekonomi kerakyatan, Andy juga menyinggung untuk mengutamakan kekuatan ulama dan dan tokoh tua, menjadi penasehat sekaligus pengawas arah kebijakan pembangunan. Ia berharap posisi ulama masuk dalam birokrasi, selain menjadi pengawas juga menjadi stabilisasi moral penggerak organisasi pemerintahan agar efektif. Dia menyerukan Ulama dan Millenial bersatu.
“Penggeraknya nanti para millenial dan birokrat profesional. Bukan yang yang asal bapak suka, asal poles,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Andy telah membangun komunikasi politik dan koalisi di basis-basis utama masyarakat.(ID/TNT)