Sumbawa Barat | Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumbawa Barat, Kaharuddin Umar, menyebut di atas kertas pasangan Amar – Nani memiliki potensi menang yang cukup besar di Pilkada KSB 27 November 2024.
Hal itu ditegaskannya berdasarkan jumlah perolehan suara masin masing Parpol Pengusung di pemilihan calon legislatif (Pileg) lalu.
“Ada 13 anggota DPRD yang berada di barisan Amar – Nani dari 4 partai politik (Parpol) Pengusung. Jika 13 anggota DPRD ini bergerak secara masif, Amar – Nani berpotensi menang telak,” ungkap Kaharuddin dalam kampanye tatap muka Amar – Nani di Kelurahan Arab Kenangan (Arken), Jumat (1/11/2024) malam.
Jumlah kursi di DPRD Sumbawa Barat sebanyak 25 kursi. 12 kursi sisanya terbagi untuk dua paslon lain yang didukung Aleg dari masing – masing Parpol.
“Ini bukan jumawa karena itung-itungannya sangat jelas. Dari perolehan 13 kursi itu lebih dari setengah kursi di DPRD berada di barisan Amar – Nani dengan perolehan 42 persen suara keseluruhan Parpol pengusung. Belum lagi perolehan suara dari dukungan 3 Parpol non parlemen,” imbuh Ketua DPRD KSB sekaligus Ketua Koalisi Parpol pengusung Amar – Nani ini.
Ia tak membantah Parpol yang mengusung Amar – Nani di Pilkada KSB merupakan keputusan yang mempertimbangkan banyak hal, di antaranya demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Setidaknya juga dinilai mengerti bagaimana menjalankan birokrasi, prosedur dan administrasi pemerintahan berdasarkan pengalaman keduanya di birokrasi,” tuturnya.
Jauh sebelum kampanye dilakukan, mesin koalisi Parpol Pengusung Amar – Nani lanjut Kahar semakin solid bahkan sudah mulai turun kebawah melakukan kerja-kerja politik. Sebab, struktur yang bisa diandalkan dalam kemenangan pemilihan kepala daerah atau pilkada adalah kerja partai politik yang dilakukan secara komplit dan masif.
Untuk itu, khusus di PDIP semua kader sudah diingatkan harus satu nafas dalam memenangkan Amar – Nani. Tidak mencla-mencle apalagi bermain dua kaki.
” Konsekuensinya pemecatan,” tegasnya.
Namun begitu, Kahar juga tidak mengesampingkan peran relawan yang berfungsi mendongkrak perolehan suara di masing-masing wilayah. Relawan bekerja di luar partai dan pengaruhnya besar karena lebih cair, tidak terlalu formal. Kekuatannya ada pada jaringan dan akar rumput.
“Prinsipnya, baik Parpol dan Relawan berjalan beriringan dalam perjuangan memenangkan Amar – Nani. Mereka punya target dan punya strategi untuk mendulang suara,” pungkasnya. (**)