InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Akibat kekeringan yang melanda di beberapa tempat di Kabupaten Sumbawa Barat, bukan hanya terjadi di berbagai titik, namun krisis air bersih juga di alami oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa pada musim ini.
Menyikapi hal tersebut, jajaran Polres Sumbawa Barat, melalui Anggota Sabhara langsung menerjunkan anggota untuk mendistribusikan air bersih.
Hal ini pula menjadi perhatian bagi Polres Sumbawa Barat, dengan menggunakan satu unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter air bersih langsung di distribusikan kepada pihak RSUD Asy- Syifa Sumbawa Barat.
“Penyaluran air bersih ini dilakukan dalam rangka membantu RSUD Asy Syifa yang mengalami kekurangan air bersih untuk kebutuhan para pasien yang sedang di rawat di rumah sakit setempat,” ujar Kapolres AKBP Mustofa, S.IK, MH., melalui PS Paur Subbag Humas Polres Sumbawa Barat, BRIPKA Mayadi Iskandar, dalam keterangan resminya, Senin (7/10).
Musim kemarau tahun ini, diakui telah mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Sumbawa Barat, mengalami kekeringan dan masyarakat semakin sulit mendapatkan air bersih.
Terbukti ini penyaluran air bersih ini, merupakan kesekian kalinya dilakukan jajaran Polres Sumbawa Barat, dalam menyalurkan air bersih.
“Pekan lalu anggota juga menyalurkan air untuk warga Kecamatan Taliwang yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkapnya.
Adapun bhakti sosial ini, lanjutnya, selain sebagai bentuk tindak lanjut dukung promoter program 11, juga melanjutkan Quick Wins POLRI giat enam tentang polisi sebagai penggerak revolusi mental dan tertib sosial diruang publik.
“Diharapkan dengan bantuan ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih di rumah sakit sehingga pelayanan tidak terganggu,” demikian Mayadi.
Terpisah, Direktur RSUD Asy Syifa dr. Carlof Sitompul di konfirmasi media Senin (7/10) sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan, baik dari pihak Polres KSB dan PDAM KSB yang segera merespon permohonan RSUD disaat beberapa waktu yang lalu terjadi kekurangan suply air bersih.
“Sumber air bersih di RS berasal dari air tanah dan air PDAM. Musim kemarau yang berkepanjangan membuat debit air tanah berkurang,” ujarnya.
Diakuinya, saat itu memang ada kerusakan pipa PDAM sehingga sangat tidak berimbang antara suply air bersih dengan kebutuhan yang sangat tinggi di RSUD.
“Dengan adanya kiriman dan bantuan tangki air ke RSUD sangat membantu pemenuhan kebutuhan air bersih bagi pasien-pasien yang sedang dirawat saat ini,” tukasnya.(ID/BAS)