Jakarta | Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyebut sebanyak 3,2 juta orang Indonesia bermain judi online.
Menurutnya, 80 persen dari angka tersebut bermain judi online dengan nominal di bawah Rp100 ribu.
Hal tersebut ia sampaikan usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Pembahasan Pemberantasan Judi Online di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
“Sesuai data dari PPATK tahun 2023, sebanyak 3,2 juta warga negara bermain judi online, dan 80% yang bermain dengan nominal di bawah 100 ribu rupiah,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Polhukam, Kamis (25/4/2024).
Hadi menyebut judi online dengan slot adalah yang paling banyak diminati karena bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa praktik judi online memberikan dampak negatif yang makin meresahkan masyarakat.
Pasalnya, berbagai lapisan masyarakat telah terdampak, bahkan sudah menyentuh anak-anak di bangku Sekolah Dasar.
Pada tahun 2023 lalu, kata Hadi, tercatat adanya perputaran uang keluar masuk mencapai 327 triliun.
Sementara pada triwulan I tahun 2024 ini, telah tercatat 100 triliun transaksi.
Hadi mengatakan saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membekukan sebanyak 5.000 rekening karena adanya kegiatan yang anomali, frekuensinya besar namun nilainya kecil.
Menurutnya, model judi online semakin lama juga semakin berkembang.
Berdasarkan catatan Bareskrim, ada beberapa model judi online sejak tahun 2015 hingga 2023.
Pada tahun 2015 judi bersifat credit market, 2016 bersifat cash market, kemudian 2023 mulai masif menggunakan link alternatif server dari luar negeri.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Menko Polhukam untuk membuat satuan tugas (satgas).
Satgas tersebut berasal dari kementerian dan lembaga terkait yang bertujuan untuk mengatasi judi online.
Ia menekankan bahwa kunci dalam memberantas judi online adalah sinergi dan kolaborasi para kementerian dan lembaga terkait.