Penuhi Gizi Selama Ramadhan, Diskan Ajak Masyarakat Konsumsi Ikan

Sumbawa Barat | Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Selama berpuasa 30 hari, kaum muslimin menahan diri dari lapar dan dahaga di siang hari.

Agar puasa tetap berjaga dan kondisi tubuh tetap bugar, di perlukan makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh baik di saat berbuka maupun sahur. Salah satu makanan yang tepat untuk menjaga kesehatan di kala puasa ramadhan adalah ikan.

Ada banyak manfaat kesehatan dalam tubuh ikan dan itu menjadi salah satu sumber protein,” ungkap Kepala Dinas Perikanan, Noto Karyono S.Pi.,M.Si pada media, Selasa 21 Maret 2023.

Kepala Dinas Perikanan, Noto Karyono usai memberikan keterangan pada media. (Foto: ist)

Sebagai salah satu sumber gizi, pihaknya mengajak masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Sebagaimana digaungkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI bahwa manfaat makan ikan sebagai menu berbuka ataupun sahur dapat menjaga tubuh terhindar dari badan lemas ketika berpuasa. Proteinnya juga yang tinggi dapat membantu tubuh meregenerasi sel-sel yang rusak dan menjaga massa otot tubuh, juga sebagai cadangan energi.

Selanjutnya, beber Noto dapat menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena, sambungnya, ikan itu kaya dengan kandungan vitamin yang dapat membantu tubuh dalam menangkal virus dan memperkuat daya tahan tubuh. Kemudian, mengkonsumsi ikan di waktu berbuka dan sahur dapat mengontrol rasa lapar dalam tubuh. Hal tersebut disebabkan karena kandungan asam lemak omega 3 pada ikan bisa membantu tubuh dalam mengontrol rasa lapar dan mencegah rasa lapar yang berlebih.

Tidak sampai disitu saja, kandungan protein pada ikan cukup tinggi yaitu sekitar 20 persen dan tersusun oleh asam-asam amino yang berpola mendekati pola kebutuhan asam amino dalam tubuh manusia.

“Kami menyarakan agar ikan masuk dalam menu berbuka dan juga saat sahur,” ujar Noto.

Menurutnya, daging ikan memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Selain itu, proses memasak atau membuat olahan menu ikan juga tidak terlalu sulit. Terlebih, mudah di cerna karena mengandung sedikit tenunan pengikat (tendon). Begitu juga dengan serat protein pada ikan lebih pendek dari serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu, ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami masalah pencernaan.

“Keunggulan lainnya, protein ikan tergolong mudah diabsorpsi oleh tubuh. Hal itu, otomatis menjadi kabar gembira bagi masyarakat, terutama mereka yang termasuk golongan lansia dan yang memiliki pencernaan sensitif,” pungkas Noto. (**)

error: Content is protected !!