Sumbawa Barat | Bumi Pariri Lema Bariri akan segera bergairah. Pasalnya, groundbreaking atau peletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan pabrik pemurnian emas (Smelter) di Kecamatan Maluk akan dilakukan pada Oktober 2022 mendatang.
“Itu merupakan hasil rapat terakhir Pemda dengan investor,” ungkap Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM, kepada wartawan, Kamis (9/6/2022) usai sidang paripurna di DPRD setempat.
Lanjut Bupati, untuk pembebasan lahan smelter seluas 170 hektar yang sempat ada masalah, Alhamdulillah dalam perkara itu Pemda menang sehingga dapat menguasai lahan tersebut karena mengacu kepada keputusan MA.
Kemudian di kawasan industri, sambung H. Firin karibnya disapa, saat ini tengah dilakukan pembangunan camp pekerja yang selanjutnya berjalan hingga peletakkan batu pertama seperti yang telah di jadwalkan.
Selain itu, Bupati juga mengatakan bahwa belum ini, pihaknya rapat koordinasi dengan perusahaan dan Pemda diminta untuk memfasilitasi menyiapkan lahan seluas 850 hektar untuk keperluan industri turunan dari keberadaan smelter itu sendiri.
“Kita butuh 400 hektar lagi karena sebagiannya sudah ada. Nah, terhadap kekurangan ini, kami akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Bupati.
Sedangkan untuk Bandar Udara (Bandara) khusus di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, Bupati menegaskan bahwa konstruksi akan dimulai pada Agustus 2022 mendatang.
“Semoga tidak ada aral melintang sehingga rencana ini berjalan lancar serta masyarakat merasakan kehadirannya dan lebih-lebih menggairahkan sektor ekonomi,” pungkas H. Firin.