Opini  

Peran Penting Orang Tua Dalam Menghindari Seks Bebas di Kalangan Remaja

Oleh: Rabiatullah

Mahasiswi : Universitas Islam Negeri Mataram

Pacaran merupakan bentuk dari penyaluran hasrat seksual seorang remaja. Remaja  memulai menjalin hubungan berpacaran, awalnya memang hanya sebatas untuk merasakan kasih sayang dari orang yang dia anggap “spesial” bagi mereka selain orang tua. Namun, banyak sekali yang akhirnya berujung kepada dorongan melakukan tindakan tidak hanya bertukar kasih sayang namun juga menyalurkan hasrat seksual remaja.

Pergaulan bebas umumnya ditandai dengan hubungan seks bebas yang mewajarkan berganti-ganti pasangan seksual, hubungan seks di luar nikah, serta perilaku menyimpang seksual. Kekhawatiran yang muncul ketika era globalisasi yang maju dengan berbagai akses yang dapat dijangkau sedemikian mudahnya, membuat remaja mudah terpapar dengan konten porno sehingga menjerumuskan mereka ke dalam berpacaran yang negatif dan berakhir dengan seks pra nikah. Dampaknya dapat menjadi sangat fatal bagi sebagian remaja putri khususnya yang terlanjur hamil karena berhubungan seksual diluar nikah dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Tahun 2014 WHO melaporkan ada sekitar 3 juta remaja perempuan melakukan aborsi ilegal. Selain aborsi ada juga kasus penyakit menular seksual terutama HIV-AIDS, kematian ibu muda. Kecenderungan remaja masa kini untuk melakukan hubungan seksual sebelum nikah membuat keprihatinan untuk dapat segera menyelesaikan permasalah remaja ini.

Tak bisa dipungkiri bahwa perilaku seks bebas sudah menjadi gaya hidup mereka. Ditengah arus informasi yang begitu terbuka, remaja terjebak perilaku hedonism (pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia), remaja berlomba-lomba mencari kesenangan tanpa memikirkan dampak buruk yang mungkin timbul di kemudian hari karena perilaku tak bertanggungjawab mereka. Pergaulan bebas yang dulu identik dengan remaja di kota besar saat ini telah mewabah hingga ke pelosok daerah. Kita masih teringat dengan jelas berita viral di medsos belum lama berselang tentang ditemukannya mayat bayi baru lahir yang di buang di tempat sampah. Sungguh fakta-fakta yang memilukan dan memprihatinkan.

Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam perilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya selain itu peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia. Ada banyak penyebab remaja melakukan pergaulan bebas, khususnya kalangan pelajar. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda, tetapi semuanya berakar pada penyebab yang utama yakni kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan tingkat emosional. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tak terkendali pada remaja, dan pola pikir rendah.

Peran orang tualah yang sangat di butuhkan dalam pengawasan anak tersebut. Anak merupakan produk langsung dari orangtua dan bukan produk langsung dari pendidikan atau sekolah. Tanggung jawab untuk membesarkan anak  ada pada orangtuanya. Maka perlu dimaknai keluarga sebagai tempat seseorang tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berkepribadian dan berkarakter. Kehidupan keluarga dan cara orangtua membesarkan anak dalam keluarga akan berdampak langsung pada perkembangan anak.

Ada beberapa solusi yang dapat menyelesaikan masalah pergaulan bebas dikalangan remaja, contohnya cobalah untuk bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, jadi jika kamu memiliki angan-angan lebih baik yang sesuai dengan kemampuanmu, sehingga apabila mendapat kekecewaan, kamu dapat menanggapinya dengan hal yang positif. perlunya remaja belajar disiplin dengan mengatur waktu dan mengendalikan emosinya. Cobalah untuk berpikir jernih dalam mengambil sebuah tindakan dan gunakanlah waktu luang untuk melakukan kegiatan yang positif.

Bergaul bukan hanya untuk ketenaran dan kesenangan semata, tetapi jadikan itu sebagai wadah membentuk pribadi yang berjiwa kemasyarakatan dan menghargai sesama. Jadilah diri sendiri agar tahu bagaimana orang disekitar nyaman berkomunikasi denganmu. Ada pepatah mengatakan “masuk ke kandang kambing tapi tidak seperti kambing” itu berarti kita menempatkan diri dalam suatu lingkungan tetapi kita bisa memilah mana hal positif yang menguntungkan untuk dilakukan dan tidak terjerumus kedalam hal negatif yang justru merugikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *