Bupati KSB Sosialisasi Pembangunan Bandara Kiantar

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Kehadiran Bandara di Desa Kiantar Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat nantinya akan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat yang akan berdampak luas dan membawa terhadap Multiplayer Efeck Ekonomi berupa dampak ganda dari keberadaan bandara kiantar tersebut secara ekonomi.

Untuk merealisasikan keberadaan Bandara tersebut, bertempat di halaman Kantor Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, Selasa (6/4/2021), Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. W. Musyafirin, MM melakukan sosialisasi perdana kepada masyarakat setempat mengenai rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) membutuhkan lahan seluas 100 hektar.

Dihadapan warga Kiantar, Bupati mengatakan dalam dokumen Perda Tata Ruang Sumbawa Barat terdapat tiga titik strategis layak sebagai lokasi pembangunan Bandara, diantara di Kecamatan Sekongkang, Taliwang dan di Kecamatan Poto Tano.

Jika di Sekongkang, kata dia, pesawat jenis ATR yang bisa mendarat dengan panjang runway kurang lebih 800-1.200 meter. Begitu juga dengan di Kecamatan Taliwang, berdasarkan hasil study kelayakan dari tiga lokasi tersebut, hanya di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano yang cocok dan memungkinkan pesawat jenis Boing bisa mendarat.

“Ini yang menjadi alasan mendasar mengapa pilihan kami jatuh ke Desa Kiantar,” kata Bupati

Sosialisasi ini merupakan awal yang baik dan semoga berakhir dengan baik. Kehadiran bandara nantinya, kata Bupati akan memberikan multiplayer effect langsung kepada masyarakat baik itu secara ekonomi dan juga juga sosial. Bandara juga akan ikut mengurai masalah ketenagakerjaan. Lebih jauh lagi, bandara tersebut akan menajamkan posisi Desa Kiantar sebagai desa metropolitan yang mana nantinya geliat ekonomi berpusat di Desa Kiantar seiring keberadaan bandara itu sendiri.

”Kehadiran Bandara didesa Kiantar nantinya bisa menjadi lompatan bagi pertumbuhan ekonomi khususnya bagi sektor pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumbawa Barat,” kata Bupati.

Oleh karena itu, lanjutnya dalam menyukseskan rencana pembangunan ini, dirinya berharapkan partisipasi aktif dari masyarakat.

“Mustahil ini akan terwujud jika banyak gangguan yang terjadi,” cetusnya.

“Bandara baru kita harapkan bisa memberikan lompatan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena ini merupakan salah satu bandara terbesar yang ada di Pulau Sumbawa . Kehadiran Bandara Kiantar akan memperlancar arus maupun pergerakan orang baik dari maupun ke pulau sumbawa dan provinsi NTT akan berimbas kepada perekonomian di Kabupaten Sumbawa Barat khususnya UMKM,” imbuhnya.

H Musyafirin juga menjelaskan, dengan dibukanya gerbang udara sebagai pintu masuknya wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumbawa Barat dan Pulau Sumbawa tentu ingin membeli oleh-oleh sehingga UMKM akan bertumbuh. Dengan banyaknya wisatawan yang masuk tentu akan menginap, makan dan sebagainya sehingga juga memacu dan menopang pertumbuhan ekonomi kabupaten Sumbawa Barat.

“Banyak orang yang masuk ke sumbawa Barat kemudian bisa beli lebih banyak oleh-oleh sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah. Termasuk imbasnya bagi sektor pariwisata yang bisa menimbulkan multiplier effect bagi sektor lainnya,” tandasnya.

Untuk itu, Bupati berharap kepada masyarakat Kiantar untuk berpartisipasi aktif dalam membantu pemerintah menjaga kondusifitas wilayah dalam hal pembebasan lahan

“Soal lahan masyarakat yang masuk dalam kawasan 100 hektar itu akan dibayar dengan nilai yang tetapkan oleh Tim Apresal, Insya Allah nilainya menguntungkan dan membawa berkah bagi pemilik lahan,” harap bupati

Bandara, tambahnya salah satu kebutuhan Sumbawa Barat saat ini untuk mendukung konnektifitas. Betapa banyak tamu yang akan datang setelah sarana ini terbangun termasuk pelaku travel agent.

Hadir dalam sosialisasi awal tersebut, Penjabat Sekda Amar Nurmasyah ST, Forkopimda , camat, kepala desa dan tokoh masyarakat.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!