Prihatin, Janda Lansia di Kelurahan Dalam Taliwang Tak Tersentuh Bansos

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Bantuan Sosial (Bansos) untuk warga kurang mampu di tengah pandemi Covid-19 ternyata belum disalurkan secara merata. Bahkan, masih banyak warga miskin yang tidak terdata dan mendapat bantuan. Salah satunya yakni Siti Maryam (77) tahun.

Berdasarkan pantuan media dilapangan, Siti Maryam janda lansia asal RT. 004/RW. 002, Lingkungan Dalam, Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, yang tinggal di rumah berukuran 5×6 meter bersama lima orang cucu dan anak yang sudah menjanda dengan kondisi fisik yang sudah renta mengaku, tak tersentuh bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.

(Foto Ist : Depan Rumah milik Siti Maryam)

Bahkan, dari sederet bantuan sosial yang digulirkan pemerintah saat ini, baik bantuan PKH, BPNT, JPS Gemilang, atupun bantuan lain yang sejenis, dirinya mengaku tidak pernah menerima bantuan tersebut, meskipun sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E).

“Tidak, tidak pernah dapet , tidak pernah dikasih. Kapan pernah ngasih saya. Jangankan memperoleh bantuan, didata saja belum pernah,” ungkap Siti Maryam saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (17/5/2020) malam.

Jika sebagian warga kurang mampu yang tinggal di Kelurahan Dalam memperoleh bantuan PKH, paket sembako dan beberapa bansos lainnya, tapi selama ini, ia mengaku tak pernah sekalipun memperoleh berbagai jenis bantuan, baik bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah Kabupaten.

Bahkan, untuk bertahan hidup, kata dia, hanya menerima bantuan dari para tetangga sekitarnya, dan hasil dari jualan anaknya yang mendapat keuntungan 10 ribu sampai 20 ribu per hari.

“Memang, tidak setiap hari, namun ada saja tetangga yang mengantar beras, ikan siap saji ataupun makanan lainnya. Intinya, saya bersama anak dan cucu saya bisa bertahan hidup, selama ini hanya dari belas kasihan tetangga, ditambah lagi, anak saya jualan kecil-kecilan, meskipun keuntungannya 10 ribu sampai 20 ribu perhari, itupun tidak cukup untuk memenuhi kebutuan sehari-hari. namun harus kita syukuri. Karena saya memang tidak mampu lagi bekerja, apalagi dengan kondisi saya yang renta ini,” akunya.

Ia sangat berharap menerima bantuan dari pemerintah, seperti warga lain. “Mohon bantuannya pak, saya tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah,” harap sang nenek, sambil mengelus kakinya yang sakit.

Melihat keadaan sang nenek tersebut, salah seorang warga yang enggan disebut namanya, juga tinggal di lingkungan sekitar, berharap kepada Dinas terkait melalui pemerintah Kelurahan Dalam, agar memasukkan nenek Siti Maryam menjadi bagian dari bantuan sosial yang digulirkan oleh pemerintah.

“Ya, mas, kita berharap sekali nenek ini mendapatkan bantuan, baik itu bantuan PKH, BPNT, JPS Gemilang, Bansos atau bantuan sejenis lainnya,” harapnya.

Sementara itu, Lurah Dalam, Hasdar Jafar, S.E. dikonfirmasi via seluler mengatakan, bahwa pengajuan data calon penerima bantuan sosial untuk semua warga yang berhak menerima bantuan tersebut, itu dilakukan dan didata langsung oleh kepala lingkungan dan RT masing-masing.

Menurutnya, calon penerima bantuan sosial itu, diajukan oleh tim yang telah kami bentuk, yaitu kepala lingkungan dan RT. Kemudian kepala lingkungan dan RT lah yang mendata warganya.

“Apabila didalam pendataan tersebut ada yang ketinggalan atau khilaf pada saat pendataan, Insyallah kami akan usahakan dan segera dikoordinasikan dengan dinas sosial. Mudah-mudahan ada solusi dan jalan keluarnya. Saya berharap kepada semua warga, apabila ada hal-hal yang belum jelas terkait bansos, agar bisa langsung datang ke kantor kelurahan. Kami terbuka untuk semua warga,” demikian singkatnya.(ID/HD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *