Pilkada Diundur, Kyai Syamsul Tak Merasa Rugi Ditengah Pandemi Covid-19

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Komisi II DPR bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyepakati tanggal pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, pada 9 Desember 2020.

Jadwal tersebut disepakati setelah sebelumnya terjadi pengunduran dari rencana awal pemungutan suara tanggal 23 September, keputusan pengunduran jadwal ini akibat adanya Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai Negara termasuk Indonesia.

Jika melihat rentang waktu dari saat ini, berarti jadwal Pilkada menyisakan waktu sekitar 8 bulan lagi, padahal hingga saat ini Pandemi Corona di Indonesia belum menunjukkan trend yang menurun bahkan belum dapat diprediksi kepastian kapan Pandemi ini berakhir.

Pemerintah pun dengan tegas melarang adanya kumpulan massa dan menerapkan pola social distancing, padahal disisi lain Calon Pilkada yang akan tampil membutuhkan kegiatan sosialisasi yang bersifat melibatkan massa.

Bagi sebagian kalangan menilai, calon yang berada dibarisan penantang di Pilkada merasa dirugikan ditengah situasi seperti ini, maklum butuh waktu dan gerakan massif untuk memperkenalkan diri disamping program yang ditawarkan kepada masyarakat.

Menanggapi kenyataan ini, KH. Syamsul Ismain, Lc sebagai penantang dalam Pilkada KSB mendatang sebagai Bakal Calon Wakil Bupati KSB yang sejauh ini digadang bakal mendampingi Drs.H.M Nur Yasin sebagai Bakal Calon Bupati menanggap situasi saat ini tidak perlu dirisaukan.

“Alhamdulillah kami tidak merasa dirugikan karena keadaan ini bukan saja dialami oleh penantang melainkan petahana juga mengalami hal yang sama,” katanya, kepada media Kamis (16/4/2020).

Menurut Ketua MUI KSB tersebut, sosialisasi dengan mengumpulkan orang bukan satu-satunya cara untuk meraih kemenangan dalam pemilu karena Allah sudah memberikan banyak jalan untuk menyentuh hati masyarakat.

Dan yang terpenting menurutnya, dalam pilkada adalah bukan persoalan saling mengalahkan melainkan cara dalam berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan terbaik untuk kesejahtraan masyarakat.

“Pilkada adalah cara kita mengadu ide gagasan visi misi yang sekiranya itu mampu menjadi solusi terhadap persoaalan hidup yang mereka alami,” tegasnya.

Menyinggung kesiapan Partai Politik yang akan menjadi kendaraan, Kyai Syamsul enggan membuka, yang jelas menurutnya lobby terhadap partai sudah mendapatkan tutik temu.

“Pada satu kesepakatan insya Allah akan bisa kita dapatkan SK dari DPP masing-masing partai tersebut, namun kalau ditanya partai mana saja mohon maaf untuk saat ini masih kami bungkus dulu karena ada beberapa alasan yang belum bisa kami ungkapkan saat ini insya Allah pada saatnya nanti kami akan publikasikan mengenai partai yang akan mengusung kami,” demikian ujar Kyai Syamsul.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!