RSUD Asy Syifa Keluarkan Kebijakan Khusus, Larang Anak 0-12 Tahun Berkunjung

(Foto Ist: dr. Carlof  Dirut RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat)

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Ditengah mewabahnya Covid-19, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy Syifa Kabupaten Sumbawa Barat resmi mengeluarkan kebijakan khusus melarang bagi anak usia 0 hingga 12 tahun berkunjung ke ruang rawat inap.

Kebijakan yang dikeluarkan Direktur RSUD Asy Syifa tersebut diantaranya, tak ada lagi jam berkunjung atau besuk bagi keluarga pasien, untuk anak-anak usia 0-12 tahun dilarang berkunjung ke ruang rawat inap.

Kebijakan lainnya yakni, pendamping pasien rawat inap maksimal 2 orang dan harus memakai kartu tunggu, sedangkan untuk pendamping pasien di IGD dan rawat jalan hanya diperbolehkan 1 orang saja.

Kemudian untuk pendamping dan pengunjung yang diizinkan masuk RSUD Asy Syifa harus dalam keadaan sehat tidak dalam keadaan sedang demam, batuk pilek dan sesak. Semua pengunjung dan pendamping pasien sebelum, selama dan sesudah memasuki lingkungan rumah sakit wajib melakukan cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan oleh petugas dan pengunjung selalu berprilaku hidup bersih dan sehat.

Direktur RSUD Asy Syifa, dokter Carlof dalam keterangannya terkait kebijakan yang dikeluarkan sejak tanggal 30 Maret 2020 tersebut, menjelaskan, hal ini di lakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan pengendalian infeksi virus corona di Sumbawa Barat.

“Pengunjung rumah sakit ini kita batasi untuk mengurangi transmisi didalam rumah sakit, bagaimanapun rumah sakit ini kan orang sakit semua, sekarang kita kan tidak tahu ada covid atau tidak di rumah sakit, biarlah orang sakit saja di rumah sakit tak perlulah satu kampung yang datang,” terangnya.

Selain itu RSUD Asy Syifa saat ini menurut dr. Carlof menyiapkan satu tenda di lingkungan Rumah Sakit untuk melakukan secrening awal bagi setiap pengunjung yang datang.

Kemudian untuk pasien Covid-19 di dalam Rumah Sakit Asy Syifa sebelumnya telah disediakan ruangan isolasi untuk penanganan awal, kemudian apakah pasien tersebut nanti dirujuk atau tidak tergantung kondisi.

KSB sendiri sejauh ini dilaporkan belum ada pasien dengan status positif Corona, namun di NTB secara umum hingga 1 April sudah 6 pasien positif Corona dan 1 pasien diantarannya meninggal dunia, kemudian sebanyak 36 berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan 1.025 Orang Dalam Pemantauan (ODP).(RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!