InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Ditengah pandemi Covid-19, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan rombongan mengecek harga gabah, serta memantau daya serap gabah di tingkat petani di beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat. Salah satunya di wilayah Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kamis (2/4/2020).
Kunjungan tersebut di ikuti oleh Kadis Pertanian KSB Suhadi, Dandim 1628/KSB Letkol Czi Eddy Oswaronto, ST, Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa Kurnia Rahmawati, S.TP, Kadis Perindag Ir. Amin Sudiono, M.M, Kadis Ketahanan Pangan Ir. H. M. Alimin, Camat Brang Ene Drs. Abdul Razak. Kepala PPL Kecamatan Brang Ene, Kades Mujahiddin, Sekdes Mujahiddin, Babinsa Mujahiddin Dan Kelompok Tani Tiu Doma Desa Mujahidin.
Kepala Dinas Pertanian Suhadi, disela-sela kunjungan mengatakan pihaknya turun langsung memantau dan mengecek harga gabah di wilayah tersebut, untuk memastikan harga gabah saat ini masih sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah Untuk Gabah Atau Beras, harga pembelian gabah kering panen dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 25% (dua puluh lima persen) dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 10% (sepuluh persen) sebesar Rp4.200,00 (empat ribu dua ratus rupiah) per kilogram di petani atau Rp4.250,00 (empat ribu dua ratus lima puluh rupiah) per kilogram di penggilingan.
“Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, harga Gabah Kering Panen (GKP) memang masih berada pada kisaran Rp3.700, hingga Rp3.900,-. Hal ini disebabkan oleh kualitas GKP berada dibawa standar yang telah ditetapkan oleh dalam Permendag 24/2020,” jelasnya.
Menurut Suhadi, kualitas yang rendah ini disebabkan karena umur panen yang belum sesuai atau belum waktunya sehingga butir hijaunya masih terlalu banyak. Selain itu kadar airnya juga masih terlalu tinggi.
“Saya menghimbau kepada petani agar tidak perlu tergesa-gesa melakukan pemanenan. Tunggu saja sampai umur panen yang tepat. Dengan demikian kwalitas gabah yang diperoleh akan cukup tinggi dan petani bisa mendapat harga yang wajar, sesuai HPP,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa Kurnia Rahmawati, S.TP, dalam kunjungan ini juga menyertakan Mitranya, diharapkan petani di KSB tidak perlu kuatir gabahnya tidak ada yang beli atau harga akan anjlok pada saat panen raya. Menurut Nia, akrab ia disapa, Bulog akan tetap berkomitmen akan menyerap gabah petani dalam jumlah berapapun.
“Apabila Mitra Bulog dari KSB tidak sanggup untuk menyerap gabah yang ada, maka kami akan mendatangkan mitra dari luar KSB. Kami juga akan pastikan bahwa harga GKP saat ini ditingkat petani, jika dilihat dari kualitas gabahnya masih berada tingkatan yang wajar. Jadi, petani gak usah kuatir,” sebutnya.(ID/S)