InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Satuan tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sumbawa Barat menggelar rapat koordinasi.
Rakor di Aula Graha Praja, Rabu pagi (18/03/20) tersebut dihadiri Wakil Bupati Fud Syifuddin, S.T, Kajari KSB, Wakapolres, Kasdim 1628/Sumbawa Barat, Staf Ahli, Asisten I dan II, Para Kepala OPD, Camat se KSB, Kapolsek, Dandim, Lurah, Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Bidan Desa, Perawat Puskesmas Pembantu hingga Petugas Promosi Kesehatan se KSB.
Sekretaris II Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 KSB, H. Tuwuh, S.A.P dalam laporannya menyampaikan, rakor ini adalah tindak lanjut dari Rapat di Kediaman Bupati pada Minggu malam (15/03/20) terkait Covid-19. Salah satu instruksi Bupati dalam rapat tersebut adalah untuk pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di KSB. Dinas Kesehatan mulai Senin pagi (16/03/20) menindaklanjutinya dengan merancang struktur Satgas hingga dasar hukumnya secara maraton.
“Nantinya setiap anggota Satgas akan bekerja sesuai pembagian tugas dan mengikuti standar Protokoler pencegahan dan penanganan Covid-19,” kata H. Tuwuh yang juga Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di KSB.
Sementara itu, Wakil Bupati dalam sambutannya mengatakan, Satgas dibentuk untuk mencegah dan menangani Covid-19 di KSB. Seluruh anggota Satgas harus bekerja sesuai pembagian tugas. Terutama adalah tenaga medis, dokter, perawat hingga bidan, baik di rumah sakit hingga Polindes. Jangan sampai ada tenaga medis yang menolak masyarakat untuk diperiksa atau ditangani. Bukan hanya dalam hal Corona tetapi penyakit lainnya.
‘’Saya juga mengajak masyarakat jangan buat dan percaya informasi hoax, ada di Facebook menyatakan empat warga KSB diisolasi di RSUD Asy-Syifa’, setelah saya konfirmasi Dirut RSUD, ternyata tidak ada. KSB masih bebas dari Corona, masyarakat jangan panik, namun tetap waspada. Warga muslim ayo tingkatkan sholat, berdoa, ramaikan masjid agar Allah SWT menjauhkan kita dari Corona,” kata Wabup.
Soal tidak meliburkan aktivitas sekolah sesuai imbauan Gubernur NTB, Wabup kembali menerangkan, bahwa sekali lagi KSB belum terjangkit. Disamping itu, jika diliburkan, maka tidak ada jaminan orang tua termasuk anaknya yang menjadi murid tidak akan bepergian, minimal menjenguk keluarganya di luar KSB. Bukan tidak mungkin di daerah lain nantinya akan terjangkit kemudian kembali KSB akan menularkan ke warga lain. Selain itu, siswa tidak diliburkan agar anak-anak terjaga, tidak keluyuran minimal enam jam dan tetap diawasi gurunya di sekolah. selain Covid-19, anak-anak diintai narkoba pergaulan bebas dan hal negatif lainnya. Bisa saja orang tua menjamin akan menjaga, tetapi buktinya ada anak-anak terlibat narkoba, padahal orang tuanya menjamin menjaga.
Sekarang yang harus diajak masyarakat melalui Satgas ini terutama Kades, Kadus, Perawat, Bidan yakni mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Laksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, terutama pilar dua sampai kelima. Ajak masyarakat rajin mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih, mengelola sampah dan mengelola limbah cair rumah tangga. WHO saat ini mengajak masyarakat dunia rajin cuci tangan saja. Tetapi warga KSB sudah diajak ber-STBM.
“Saya minta kepada Satgas untuk membuat Posko Pemeriksaan Corona di Poto Tano, untuk memeriksa semua orang yang masuk dan keluar KSB, lebih-lebih Warga Negara Asing. PT. AMNT juga agar memperketat Dermaga dan Bandara Laut, karena Bandara dan dermaga PT. AMNT bagian dari pintu gerbang di KSB, khususnya untuk para pekerja tambang,” tutup Wabup.(ADV/Humas)