InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap obat terlarang atau narkoba selalu ada. Hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.
(Foto ist: Kepala BNNK KSB bersama awak media usai acara press release)
Kondisi ini sebenarnya untuk menggambarkan situasi mengkhawatirkan. Apalagi saat ini data di tahun 2019 para pengguna narkoba didominasi para pelajar.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sumbawa Barat AKBP Cheppy Ahmad Hidayat, S.Ag, usai menggelar press release yang dilaksanakan di kantor BNNK, Kamis (5/12).
Narkoba, kata dia, telah masuk hingga hampir di seluruh elemen di dalam masyarakat tanpa memandang status, mulai dari ASN, tingkat pelajar maupun penggolongan strata lainnya.
“Bila dilihat dari usia yang menjadi penyalahguna narkoba, semakin ada kecenderungan para penyalahguna didominasi oleh para pelajar,” ujarnya.
Dikatakan Cheppy, untuk mengantisipasi hal-hal tersebut terjadi di KSB, pihaknya selama ini telah melaksanakan beberapa kegiatan Koordinasi dan Sinergitas untuk perangi Narkoba.
Dijelaskannya juga, kegiatan yang dilakukan BNNK selama tahun 2019 yakni, mengenai seksi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat upaya-upaya penanggulangan permasalahan narkoba dilakukan dengan berbagai pendekatan, baik pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pengguna narkoba.
“Pendekatan lain yang juga dilakukan bertujuan mengurangi dampak buruk pemakaian narkoba. Salah satu upaya adalah melakukan deteksi dini, pencegahan penyalahguna narkoba terutama di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Adalagi kegiatan yang dilakukan BNN KSB seperti penyuluhan bahaya narkoba kepada sekolah-sekolah, ASN, pengguna narkoba dan penyakit sosial lainnya.
Kegiatan tersebut, bekerjasama dengan pemda KSB melalui Dinas Kesehatan KSB sebagai dukungan Program P4GN bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat.
“Selama tahun 2019, BNN KSB juga melaksanakan giat seksi rehabilitasi penyalahguna dan pecandu narkoba. Ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk menyelamatkan para pengguna dari belenggu narkoba sekaligus memutus mata rantai masalah narkoba,” demikian tutup Cheppy.(ID/SB)