Sosialisasi Inovatif KKN Tematik Undova Gelar Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah

Sumbawa Barat | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang tengah bertugas di Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, menggelar sosialisasi inovatif dengan tema “Pembuatan Sabun dari pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Minyak Jelantah), pada Senin, 14 Juli 2025.

Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari program kerja unggulan KKN yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

Solusi Berkelanjutan untuk Mengurangi Limbah Minyak jelantah, atau minyak goreng bekas, merupakan salah satu jenis limbah yang paling umum dihasilkan oleh rumah tangga dan industri makanan. Namun, dengan sedikit kreativitas dan pengetahuan, minyak jelantah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat, seperti sabun.

Pembuatan sabun dari minyak jelantah tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pembuatan sabun dari minyak jelantah melibatkan proses saponifikasi, yaitu reaksi kimia antara minyak dengan Aquadest dan sodium hidroksida untuk menghasilkan sabun.

Kegiatan yang dilangsungkan di Lapangan Voli Haji Tapa Desa Manemeng ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya ibu ibu rumah tangga dan kader PKK.

“Sosialisasi ini menyoroti permasalahan limbah minyak jelantah yang sering diabaikan dan justru menjadi pencemar lingkungan apabila dibuang sembarangan ke saluran air atau tanah,” ungkap, Dosen Undova Dewi Seprianingsih, S.Pd, M. Pd.

Sementara, salah satu mahasiswa Undova menjelaskan dampak negatif dari pembuangan minyak jelantah, seperti penyumbatan saluran air, pencemaran air tanah, serta bahaya bagi ekosistem sungai. Untuk mengatasi hal tersebut, tim KKN mengenalkan teknik sederhana untuk mengolah minyak bekas menjadi sabun mandi.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan demonstrasi langsung pembuatan sabun menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, antara lain:
• Minyak jelantah (yang sudah difilterasi)
• Soda Api (NaOH)
• Bibit Parfum
• Pewarna Makanan (opsional)
• Gliserin
• Aquades
• Daun Binahong
• Jeruk Nipis
• Foam Booster.

“Proses pencampuran dilakukan sesuai prosedur, mengingat penggunaan soda api harus sesuai takaran dan memerlukan pengamanan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, warga setempat diajak secara langsung untuk mencoba mengaduk, menuang, dan mencetak sabun dalam cetakan yang telah disiapkan.

Selain memberikan edukasi, mahasiswa KKN juga membagikan leaflet berisi langkah langkah pembuatan sabun dan manfaat ekonominya.

Para peserta berharap kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan secara berkala dan menjadi program pemberdayaan jangka panjang di desa.

Kepala Desa Manemeng Jayadi, SH yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi inisiatif para mahasiswa.

“Sosialisasi ini merupakan bagian dari program unggulan KKN Tematik yang berfokus pada isu lingkungan dan ekonomi kreatif berbasis masyarakat,” katanya.

Mahasiswa berharap program ini tidak hanya berhenti pada kegiatan sosialisasi, namun dapat ditindaklanjuti oleh masyarakat melalui aksi nyata dalam pengelolaan limbah dan pengembangan produk ramah lingkungan.