Anggota DPRD Ajak Masyarakat KSB Tolak Money Politik

Sumbawa Barat | Ketua Komisi II DPRD Aheruddin Sidik, SE., ME. mengajak masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat pada momentum pemilihan wakil rakyat dan pemilihan kepala daerah untuk menolak praktek politik uang/money politik dalam pemilu 2024 mendatang.

“Wakil rakyat atau pemimpin yang akan dipilih atas dasar money politik tentu akan merasa berkewajiban mencari keuntungan dari jabatannya, demi mengembalikan modal yang keluar,” kata, Aheruddin, saat kegiatan pendidikan politik, yang bertempat di Desa Tambak Sari, Kecamatan Poto Tano belum lama ini.

Politisi 3 periode asal Kecamatan Seteluk itu, menegaskan bahwa dengan menjadi pemilih cerdas, tentu akan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas guna untuk memikirkan pembangunan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

“Saya sangat mengapresiasi langkah yang diambil partai PKP ini, karena terus berkomitmen menjalankan visi dan misi partai terutama dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” tegasnya.

Dijelaskan Aher, peran dan fungsi parpol salah satunya memberikan pendidikan atau pencerdasan seperti hari ini, dan itu amanat undang-undang yang harus dijalankan parpol itu sendiri. Sebab dengan pendidikan politik ini masyarakat dapat cerdas dalam menentukan pilihanya.

“Jangan sampai yang terpilih di DPRD nanti banyak yang mampu menjalankan 4 D saja menunggu pokir semata tanpa berpikir untuk pembangunan kedepan,” ujar Aher.

Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbawa Barat melalui Kabid Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesbangpol KSB, Titin yuliana, M.Ec.De menghimbau masyarakat agar dapat menghindari politik uang atau money politik saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 2024 mendatang.

“Masyarakat dapat memilih calon pemimpin atau calon wakil rakyat dengan mengenali sosok, program kerja, visi dan misinya, jangan menjadi pemilih transaksional,” ungkap Titin saat membuka pendidikan politik di desa Tambak Sari.

Menurutnya, menolak politik uang dapat membuat pesta demokrasi lebih berkualitas dan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang mempunyai kapasitas untuk 5 tahun kedepan.

“Semoga kita semua dapat menjadi pemilih cerdas dengan menolak politik uang,” harapnya.(**)

error: Content is protected !!