Dua Tahun Vakum, Petani Rumput Laut di Labu Beru’ Kembali Bergairah

(Jenis rumput laut kotoni sakol yang di tanam di Desa Kertasari) foto ist

Sumbawa Barat | Tingginya permintaan rumput laut di tingkatan konsumen memacu semangat petani di Labu Beru’, Desa Kokarlian Kecamatan Poto Tano untuk bangkit lagi setelah hampir dua tahun vakum.

“Alhamdulillah, petani rumput laut di wilayah sana (Labu Beru’) sudah bangkit. Dan saat ini, mereka pasca panen,” papar Kepala Dinas Perikanan, Noto Karyono S.Pi.,M.Si melalui Kepala Bidang Budidaya, Ahlul Afwan pada media, Rabu (5/4/2023).

(Rumput laut berwarna kemerahan yang merupakan kotoni koljar turut di tanam di Labu Beru’) foto ist

“Yang paling berkah lagi, harga rumput laut saat ini cukup tinggi yakni Rp. 30.000,- s/d Rp. 33.000,-/kg,” tambahnya lagi.

Ia menambahkan, terdapat dua kelompok tani rumput laut di Labu Beru’ dengan tiga komoditi rumput laut yang ditanam. yakni kotoni koljar, kotoni sakul dan spinoso. Terlebih dengan sistem tanam long line.

Sementara jenis rumput laut yang ditanam di Desa Kertasari atau Tua Nanga yakni jenis kotoni sakul dengan sistem tanam patok dasar.

Kendati Tua Nanga dan Kertasari lebih dulu menjadi sentra rumput, akan tetapi, sambung Afwan, Dinas Perikanan juga berharap agar Labu Beru’ lambat laun bisa menjadi poros baru sentra rumput di Sumbawa Barat.

Yang tidak penting lagi, pihaknya mengajak petani rumput laut untuk menjaga kualitas produk. Baik ketika proses pemeliharaan hingga teknis penjemuran.

“Insya Allah, tahun ini pemerintah daerah membantu petani rumput laut dalam bentuk para-para penjemuran yang memang sudah menjadi kewajiban sebagai bentuk pelayanan,” pungkas Afwan.(**)

error: Content is protected !!