DPRD KSB Setujui Anggaran untuk Kemajuan Pariwisata

Sumbawa Barat | Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi wisata cukup besar yang menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun domestik untuk pelesiran ke Bumi Pariri Lema Bariri ini.

Penataan fasilitas dan daya dukung obyek wisata yang ada menjadi perhatian DPRD Sumbawa Barat termasuk soal regulasi pengembangan pariwisata.

Wakil Ketua DPRD KSB Abidin Nasar, S.T mengatakan, untuk mendukung pengembangan pariwisata KSB, DPRD secara kelembagaan ikut membantu melalui fungsi legislasi. Abidin menyebut, saat ini pihaknya sudah menetapkan tiga Perda terkait pengembangan pariwisata yaitu Perda Nomor 12 tahun 2020 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, Perda Nomor 09 tahun 2021 tentang pelaksanaan kebudayaan, dan Perda Desa Wisata.

“Kita juga menyetujui anggaran cukup besar untuk Dinas Pariwisata, termasuk anggaran pendukung untuk SKPD lain,” ungkap Wakil Ketua DPRD KSB Abidin Nasar, S.T, dalam Wawancara khusus NTB Bicara, program stasiun TVRI belum lama ini.

Seperti diketahui Sumbawa Barat memiliki banyak jenis potensi obyek wisata mulai dari Pantai, Air terjun, wisata Pulau, bukit dan Desa Wisata termasuk agro wisata yang terbentang di hampir seluruh Kecamatan yang ada.

Pasca tambang sektor pariwisata kedepan diharapkan tumbuh dan terus berkembang, karena itu DPRD Sumbawa Barat terus mendorong Pemerintah untuk mematangkan perencanaan dan program kerja dalam mendukung sektor Pariwisata dimaksud.

Pemerintah Sumbawa Barat sendiri sejauh ini tengah menyiapkan sarana transportasi udara dengan dibangunnya Bandara di Desa Kiantar Poto Tano kerjasama dengan Amman Mineral.

Sarana Transportasi ini menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi wisatawan yang keluar masuk Sumbawa Barat.

Sejuah ini pintu masuk Sumbawa Barat hanya bisa dilalui dengan akses transportasi laut melalui pelabuhan Poto Tano melalui kapal ferry, namun belakangan tidak hanya kapal ferry untuk akses cepat ke Sumbawa Barat dari Pulau Lombok juga tersedia Kapal cepat yang hanya ditempuh selama 40 menit perjalanan laut di selat alas, yang biasanya dengan kapal ferry bisa sampai 2 jam.

Dalam catatan sejauh ini, wisatawan asing yang mendominasi kunjungan ke Sumbawa Barat yakni wisatawan yang berburu ombak untuk surfing di sepanjang pantai di Kecamatan Maluk dan Sekongkang.

Sedangkan untuk wisatawan domestik, Desa Mantar sejauh ini menjadi daya tarik, yakni sebuah Desa yang ada di atas bukit yang sering disebut Negeri Diatas Awan.(**)

error: Content is protected !!