Sumbawa Barat | Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM membantu memfasilitasi pelaksanaan resepsi perkawinan dua warga Kabupaten Sumbawa Barat, yang berlangsung di Central kediaman Bupati Sumbawa Barat Jumat (28/04/2023).
Kedua warga berstatus Yatim Piatu tersebut, Sugianto putra dari Abdullah Bedel dan Rahma Khalik Almarhum, dengan Ratnawati putri dari M. Amin dan Rawang Almarhum.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W.Musyafirin, MM menyampaikan bahwa kegiatan resepsi perkawinan tersebut merupakan pekerjaan kolaboratif antara Pemda KSB dengan Central kediaman Bupati, dan yang pertama kali Pemda memfasilitasi warganya untuk melaksanakan pernikahan.
Kepada kedua mempelai Bupati memberikan nasehat khusus, terutama kepada mempelai Pria. Seperti diketahui bahwa mempelai Pria sebelumnya berlatarbelakang aktivis, dan sudah 18 tahun kuliah belum selesai juga.
“Saya tidak mengatakan ini suatu kegagalan, kuliah lama – lama tapi tidak selesai -selesai. Apalah arti sebuah gelar kalau toh ilmu yang kita dapat tidak diamalkan,” ungkap Bupati.
Bupati menambahkan bahwa aktivis bisalah demo kerjaannya, tapi hidup ini tidak boleh mau – maunya kita sendiri (Tu telas sa no roa tu kekal). Jangan melihat semuanya sempurna. “Boleh – boleh saja kita menginginkan sesuatu itu sempurna, tetapi kita tidak boleh memaksakan untuk terjadi secara sempurna. Yang terpenting apa yang kita lakukan itu bisa berubah mendekati ke arah yang kita harapkan, itu sudah cukup,” jelasnya.
Konsep kebaikan di dalam hidup, kalau ada sesuatu yang memungkinkan orang bisa selamat, lakukan itu. Kalau apa yang kita lakukan itu bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain, membantu orang lain, lakukan. Bermanfaat untuk sendiri lakukan, pekerjaan yang bisa mencegah perbuatan munkar lakukan.
“Setiap kebaikan yang dilakukan pasti akan mendapatkan balasan – balasan dari kebaikan yang diperbuat. Jangan pernah remehkan sekecil apa pun kebaikan yang dilakukan. Kita tidak tahu kebaikan mana yang dapat menghantarkan kita untuk mendapatkan kebaikan di dunia, dan kebaikan mana yang dapat menghantarkan kita ke surga. Yang penting kita sudah berusaha, hasil tidak selalu sama dengan apa yang kita inginkan. Tapi proses yang kita jalankan itu yang lebih penting,” terangnya.
Terhadap kedua mempelai, Bupati mengingatkan bahwa, tidak mungkin kebaikan yang diakukan tidak mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Kedua mempelai ini dahulunya pasti pernah berbuat baik. Sehingga apa yang disaksikan hari ini, resepsi perkawinan berjalan lancar, banyak warga yang hadir, ini tentunya balasan kebaikan – kebaikan yang pernah dibuat sebelumnya oleh kedua mempelai.
Terakhir Bupati juga memberi nasehat kepada para tamu undangan yang hadir tentang bagiamana menerapkan konsep pengelolaan keuangan di dalam keluarga. Yang paling sering dihadapi oleh rumah tangga adalah masalah keuangan. Masalah keuangan itu, jangan atur sendiri, serahkan ke ibu – ibu. Tiap bulan bisa di kontrol, bila perlu buat laporannya dan harus transparan. Ini memang tugas istri, karena Istri memiliki tanggungjawab menjaga harkat dan martabat keluarga. Kalau ada kelebihan serahkan kepada istri. Demikian pula dalam membangun pengertian dalam membina hubungan keluarga, harus membiasakan saling maaf-memaafkan.
“Bangun kesederhanaan, rendah hati tapi bukan rendah diri. Kalau ada orang minta tolong bantu dia dengan ikhlas, jangan kemudian setelah dibantu keluar bahasa yang tidak enak. Santun dalam bersikap, jangan mengungkit – ungkit masa lalu yang kelam. Jangan koreksi aib – aib, kelemahan – kelemahan, jadikan kelemahan tersebut sebagai bagian dari masa lalu dan menjadi pelajaran,” demikian, Bupati.(**)