Sumbawa Barat |Dalam rangka mendongkrak penghasilan, pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Perikanan melakukan Samsat perahu nelayan.
Samsat tersebut dilakukan dalam rangka mendukung program pemancingan One Trip Two Days (satu rute perjalanan mancing dilakukan selama dua hari-red).
Kepala Dinas Perikanan, Noto Karyono S.Pi.,M.Si samsat ini memiliki banyak manfaat. Diantaranya, perahu nelayan memiliki kepastian kepemilikan dengan adanya surat-surat dan kelengkapan dokumen lainnya. Lebih dari itu, sambung Noto, dengan adanya dokumen kepemilikan, akan mempermudah pemerintah dalam melakukan monitoring dan juga pengawasan.
Pengawasan tersebut, berkaitan dengan pengecekan kondisi perahu laik digunakan atau tidak.
Nah, samsat perahu nelayan di Sumbawa Barat targetnya di tahun 2023 ini sebanyak 1.000 unit. Dan untuk tahap pertama, terdapat 300 unit perahu siap di samsat yang semuanya tersebar di Kecamatan Poto Tano.
“Nanti, untuk tahap selanjutnya samsat perahu nelayan di lakukan di Kecamatan Taliwang hingga wilayah selatan,” bebernya.
Ia menambahkan, bahwa agenda samsat terhadap perahu nelayan juga di dampingi oleh Non Government Organisasi (NGO) lembaga internasional Wildlife Conservation Society (WCS) yang bermarkas di New York, USA.
“Untuk perahu/kapal di bawah kapasitas 5gt yang notabene pas kecil, tidak membayar. dia gratis karena dibantu oleh WCS,” papar Noto.
Lebih jauh Noto, bahwa samsat perahu nelayan ini linier dengan program Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam rangka mendukung implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur serta pengembangan kampung nelayan maju yang dilaksanakan pada tahun ini.
Terakhir, Ia mengungkapkan dengan mantapnya armada nelayan, mereka bisa melaut dengan menangkap ikan pelagis besar dan mengeksplor potensi perikanan bahari.
“Perahu nelayan bantuan sendiri ataupun perahu bantuan pemerintah, semuanya akan di sertifikasi,” pungkasnya.(**)