AMPELU Himbau Masyarakat KLU Tidak Mudah Terprovokasi

InsideNTB.com, Lombok Utara – Assosiasi Masyarakat Peduli Lombok Utara (AMPELU) sepakat secara bersama-sama mendeklarasikan dukungannya dan turut serta dalam menjaga kondusifitas situasi kamtibmas menjelang Pelaksanaan Pilkada Damai Tahun 2020 di wilayah Lombok Utara. Semangat ini dilaksanakan dengan tetap menjalankan Protokol kesehatan Covid-19 sesuai himbauan dari pemerintah.

Sebelumnya pada Jumat (24/7/2020) AMPELU dan simpatisannya juga telah melakukan deklarasi di Kantor AMPELU/LUCW Kabupaten Lombok Utara. Deklarasi tersebut dipimpin langsung oleh Tarfim Adam, Ketua AMPELU.

Dalam deklarasinya AMPELU menghimbau agar masyarakat NTB, dan lebih khusus pada masyarakat Lombok Utara untuk mengikuti proses Pilkada 2020 dengan damai, tidak menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, isu Sara terutama di media sosial.

“Kami juga menghimbau, warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan itu kami terus didengungkan,” kata Tarfim, Minggu (26/7/2020) kemarin.

Aksi ini, dilaksanakan sebab AMPELU menilai perkembangan situasi keamanan di wilayah Lombok Utara saat ini sering terjadi perselisihan terkait pilkada Lombok Utara.

“Kerap terjadi perang statmen di media sosial Facebook, Instagram, Whatsapp, dan twitter. Beberapa pendukung balon Bupati dan Wakil Bupati saling menjelekkan dan melakukan black campaign, sehingga sangat berpotensi menimbulkan konflik di Lombok Utara,” ujarnya.

Para balon (Bakal Calon) Bupati dan Wakil Bupati KLU saat ini masing-masing sedang mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat maupun kelompok komunitas tertentu demi meraup simpati masyarakat. penggunaan media sosial dan reklame di tempat strategis sudah pasti menjadi pilihan dalam mencari pundi-pundi suara. Beberapa pasangan yang akan maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati KLU pada Pilkada serentak 2020 antara lain Najmul-Suardi (NA-DI), Jhohan-Dani (DJO-DA), dan Sarifudin-Rdn, Nuna (SAR-DEN).

“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan/sinergi dari AMPELU dengan pihak kepolisian dalam rangka mengantisipasi dan memetakan potensi konflik yang terjadi di Lombok Utara. Diharap keinginan ini dapat meciptakan kondusifitas keamanan dan politik menjelang Pilkada serentak tahun 2020 di wilayah ini,” demikian tutupnya.(ID/RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!