Dua Tokoh Ulama KSB Siap Tantang Petahana

InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah dari tujuh Kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang bakal menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di bulan Oktober 2020 mendatang.

Sejumlah figur sudah terlihat untuk maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) KSB, salah satunya Kyai Syamsul Ismain, Lc. Bakal Calon Wakil Bupati yang akan maju bergandengan dengan Ust. Drs. H. Nur Yasin sebagai Bakal Calon Bupati, Beliau mengaku telah mempersiapkan diri dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini.

Menurutnya, kesiapan dan keseriusan maju bersama Ustad Drs.H. M. Nur Yasin di Pilbup tahun ini, ditandai dengan meminang sejumlah partai politik (Parpol) sebagai kendaraan politiknya.

Diteruskannya, parpol rencananya yang insya Allah akan medukung adalah PBB, Nasdem, PAN dan Demokrat serta tidak menutup kemungkinan juga Partai-partai lain juga akan bergabung.

“Bismillah Tawakna Alallah, kami berdua telah mengikrarkan diri maju di Pilbup KSB. Kemarin kami telah bertemu dengan sejumlah partai,” kata Kyai Syamsul kepada wartawan, Sabtu (7/3/2020) Malam.

“Disejumlah titik kami segera membangun komunikasi sebagai bagian dari sosialisasi untuk memperkenalkan bahwa kami berdua siap maju di Pilbup KSB. Untuk partai akan segera kami finalkan,” sambungnya.

Ditanya soal kesiapan tim, Ketua MUI KSB ini menegaskan, bahwa semua perangkat telah disolidkan untuk bekerja bersama memenangkan dirinya.

Menurut dia, keputusannya maju pada kontestasi politik tersebut merupakan salah satu langkah menuju kepada sebuah cita-cita mulia, yakni ikut membangun daerah utamanya untuk memberikan KESEJAHTERAAN HAKIKI pada masyarakat KSB dalam bingkai PERADABAN FITRAH

“Kami fokus ke masyarakat nelayan, petani dan profesi lainnya sesuai dengan persoaalan hidup yang mereka hadapi dengan solusi yang cepat tepat ,” katanya.

Dia juga menekankan pentingnya regenerasi dalam Pilbup KSB 2020. Ditegaskannya, bahwa Cabup-Cawabup tidak harus dari tokoh yang berlatar belakang politikus atau birokrat saja tapi dari berbagai profesi sangat memungkinkan karena yang terpenting bukan latar belakang seseorang akan tetapi bagaimana dia bisa memahami deyut nadi permasalahan rakyatnya, kemudian dia mampu memberikan solusi yang mensejahterakan lahir batin mereka.

“Harus ada yang berani mengatakan bahwa kekuasaan dan kepemimpinan adalah hak setiap orang, dengan mengedepankan kualitas tanpa pertimbangan dinasti dan lain-lain. Semoga Allah meneguhkan hati kita dalam ketaatan Together We Can,” Bersama Kita Bisa Insya Allah,” tandasnya.(ID/S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!