Sumbawa Barat | Tim penyidik Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berinisial MI dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021.
Penetapan tersangka berdasarkan penyidikan perkara dugaan Korupsi terhadap Anggaran Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2021 Nomor: PRINT-02/N.2.16/Fd.2/05/2024 tanggal 20 Mei 2024.
“Jadi, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi yang berjumlah 19 orang dan dokumen dokumen yang didapat. Jaksa penyidik menyimpulkan terdapat dugaan yang cukup terjadinya Tindak Pidana Korupsi pada Pekerjaan Pembangunan dan Rehabilitasi DAK Fisik SMAN 1 Seteluk dan SMAN 2 Taliwang pada tahun 2021,” ungkap, Kepala Kejaksaan Negeri KSB Dr. Hj. Titin Herawati dalam konfrensi pers di Kantor Kejaksaan, Kamis (8/8/2024).
Ia menjelasakan, hasil ekspose tim penyidik menetapkan tersangka selaku PPK pada Pekerjaan Pembangunan dan Rehabilitasi DAK Fisik SMAN 1 Seteluk dan SMAN 2 Taliwang pada tahun 2021 berdasarkan SK Nomor: 188.4/267KEU/DIKBUD tanggal 27 Januari 2021.
Tersangka, lanjutnya diduga telah melakukan perbuatan secara melawan hukum yang mengakibatkan Kerugian Keuangan pada Anggaran Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2021 yang disangka dengan Primair: Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dan ditambah Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, Subsidiair: Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dan ditambah Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Menurutnya, perbuatan tersangka telah menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp.3.956.273.509,- (Tiga Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Sembilan Rupiah) atau setidak-tidaknya di sekitar jumlah tersebut berdasarkan hasil perhitungan tim penyidik sendiri.
“Kini tersangka telah kami amankan untuk di lanjutkan perkaranya sesuai dengan hukum yang berlaku. Korupsi merupakan musuh bersama. Jadi tidak ada ampun bagi para pelaku dan kita proses tanpa pandang bulu,” pungkasnya.