Usia 19 Tahun KSB Semakin Dewasa

Sumbawa Barat | Kabupaten Sumbawa Barat kini telah berusia 19 tahun, di ibaratkan jika dalam kehidupan manusia usia 19 adalah usia remaja yang di mana remaja tersebut tengah mencari jati dirinya untuk masa depan yang lebih baik.

Begitu pula halnya dengan kabupaten sumbawa barat yang kini telah genap berusia 19 tahun sejak didirikan dan berpisah dari kabupaten sumbawa kala itu, kini KSB Semakin Dewasa dalam segala bidang.

Proses pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat, berawal dari pertemuan beberapa tokoh masyarakat di Masjid Al – Khairiyah Taliwang pada tanggal 23 Februari 2000, dalam pertemuan tersebut sepakat membentuk” Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat”.

Pada tanggal 10 Maret 2000, perwakilan masyarakat dari 8 kecamatan, mulai dari Utan Rhee sampai Sekongkang, berkumpul di Taliwang dan menghasilkan dua hal penting di antaranya Deklarasi Kabupaten Sumbawa Barat dan Penyusunan Pengurus Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat.

Pada 1 September 2001 Pemerintah Daerah Sumbawa kemudian membentuk Komite Pemekaran Kabupaten Sumbawa ( KPKS ). Sepekan kemudian, dirumuskan langkah konkrit, diantaranya menyerap aspirasi masyarakat yang ternyata sangat kuat di 5 Kecamatan ( Seteluk, Brang Rea, Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang ), untuk melanjutkan perjuangan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat yang ber – ibukota di Taliwang.

Hingga 15 Juni 2002, Bupati dan Ketua DPRD Sumbawa merekomendasikan Pembentukan KSB yang usulannya disampaikan kepada Gubernur NTB dan Selanjutnya, DPRD NTB menerbitkan Surat Keputusan tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat yang disusul Surat Usulan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat dari Gubernur NTB pada saat itu.

Pada tanggal 27 Juli 2002, Komisi II DPR RI berkunjung ke Taliwang untuk mengkaji dan memvalidasi berbagai data dan mengamati kenyataan dilapangan, tim kemudian berkesimpulan bahwa “Kabupaten Sumbawa Barat layak untuk dibentuk”.

Kemudian pada tanggal 25 Ramadhan 1424 H yang bertepatan dengan 20 November 2003, Wakil ketua DPR RI, Soetardjo Soerjogoeritno dalam sidang paripurna mengetuk palu persetujuan Undang – undang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat.

“Dan Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, Undang – undang Nomor 30 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi NTB ditandatangani oleh Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada tanggal 18 Desember 2003 , dan diundangkan pada Lembaran Negara RI Nomor 145 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4.340 . Pada akhirnya , tanggal 7 Januari 2004, atas nama Presiden RI, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, meresmikan dan menandatangani prasasti Kabupaten Sumbawa Barat,” demikian sejarah singkat KSB yang dibacakan oleh Ketua DPRD Kaharuddin Umar.

Sementara, Bupati KSB Ir. Dr.HW. Musyafirin, MM, sebagai Irup menjelaskan bahwa KSB telah berusia 19 tahun, di mana dalam usia yang telah beranjak remaja ini Kabupaten dengan jumlah penduduk kurang lebih 150 ribu jiwa ini terus melakukan upaya upaya untuk mensejahterakan masyarakat.

Untuk mewujudkan harapan dan cita-cita pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat, Pemerintah daerah terus berikhtiar menjalankan amanah dengan berbagai instrumen-instrumen pembangunan dalam rangka percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat.

“Untuk urusan kesehatan berdasarkan Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sumbawa Barat, Angka Kesakitan Tahun 2021 mencapai 12,87 persen atau menurun 4,89 persen dari 17,82 persen pada Tahun 2020. Penurunan Angka Kesakitan selaras dengan capaian Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang telah menuntaskan Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” kata Bupati.

Kemudian, peningkatan kinerja urusan kesehatan juga tercermin pada indikator Umur Harapan Hidup (UHH), pada Tahun 2021 mencapai 68,31 Tahun atau meningkat 0,24 Tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Capaian berikutnya, ujar Bupati yang merupakan hasil konvergensi berbagai leading sector, yaitu penurunan Angka Stunting, dimana pada Tahun 2022 telah berada pada angka 8,78 % persen atau menurun 5,67 persen dibandingkan Tahun 2021 pada angka 14,45 persen.

“Untuk melanjutkan ikhtiar pembangunan kesehatan, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya melalui kolaborasi Posyandu Gotong Royong dengan Posyandu Prima,” jelas Bupati.

Selanjutnya, untuk mencapai target kinerja pelayanan dasar khususnya pendidikan dan kesehatan, tidak lepas dari komitmen dan konsistensi pemerintah daerah dalam pengalokasian anggaran, yaitu di atas batas minimal yang diamanatkan Undang-Undang dengan rata-rata 24 persen untuk pendidikan dan 15 persen untuk kesehatan pada setiap tahun anggaran.

“Untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Misi KSB Baik dalam Kemandirian Sosial Masyarakat, telah berkomitmen melalui berbagai program dengar sasaran kelompok rentan, yaitu Program Unggulan Pariri Sehat, Pariri Pintar dan Pariri Disabilitas sebagai upaya memberikan jaminan dan perlindungan sosial. Untuk Program Pariri Sehat yang diimplementasikan melalui jaminan kesehatan telah mencakup 98,57 persen dan telah mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC),” tuturnya.

Dalam upaya mewujudkan KSB Baik dalam Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik, lanjutnya, Pemerintah Daerah telah berupaya meningkatkan kualitas implementasi reformasi birokrasi yang diindikasikan dengan peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi meliputi delapan Area Perubahan sesuai hasil penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Penghargaan sebagai Peringkat Satu dalam Ajang BKN Award 2022 dengan Kategori Penilaian Kompetensi dan Implementasi Manajemen ASN Terbaik, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke Delapan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2021, Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2021 dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2022 yang diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia dan Pemenang Indonesia Smart Nation Awards (ISNA) 2022.

Untuk mendorong pencapaian KSB Baik dalam Kemandirian Pangan, Pemerintah Daerah dengan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) melalui Program Bariri Tani dan Ternak telah memberikan dampak terhadap kemandirian pangan, dibuktikan dengan Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat yang berada pada angka 82,26 poin atau masuk Kelompok Enam sebagai Kabupaten yang memiliki ketahanan pangan paling baik, sesuai rilis Badan Ketahanan Pangan Nasional.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dengan Misi KSB Baik dalam Kemandirian Ekonomi, telah melakukan berbagai upaya melalui Program-Program Unggulan seperti Bariri Tani dan Ternak yang telah memberikan bantuan alat dan mesin pertanian serta pemenuhan pakan, bibit, dan kandang kepada 6800 Petani/Peternak. Dan Bariri Nelayan yang telah memberikan bantuan alat tangkap kepada 287 Kelompok Nelayan. Kebijakan ini memberikan sumbangsih terhadap PDRB pada lapangan usaha pertanian dan perikanan yang mencapai 741,03 Miliar Rupiah atau meningkat 1,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian Program Unggulan Bariri UMKM telah memberikan bantuan permodalan kepada 6.733 Pelaku Usaha Mikro dan Koperasi yang turut memberikan kontribusi terhadap PDRB lapangan usaha industri dan perdagangan yang mencapai 641,9 Miliar Rupiah atau meningkat 1,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Terkait dengan sektor ketenagakerjaan, yang merupakan salah satu persoalan bagi seluruh daerah di Indonesia, terutama akibat dampak Pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat terus mendorong peningkatan laju pertumbuhan ekonomi melalui segmen-segmen pertumbuhan ekonomi baru yang diharapkan dapat menampung angkatan kerja yang ada, diantaranya melalui fasilitasi terhadap pembangunan industri smelter di Kecamatan Maluk, peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan d4 dari 6rong koperasi dan UMKM untuk lebih produktif.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sesuai rilis BPS pada November 2022 ini, mengalami penurunan 0,96 persen, yaitu dari 5,52 persen pada Tahun 2021 menjadi 4,56 persen pada Tahun 2022.

Untuk percepatan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Misi KSB Baik dalam Kemantapan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup telah memberikan prioritas penyediaan infrastruktur dasar yang mencakup jalan api, jalan angin, jalan air dan jalan tanah.

Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi Danau Lebo Taliwang yang merupakan kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, namun demikian Pemerintah Daerah telah mendorong kerjasama dalam rangka mempercepat kegiatan normalisasi, yaitu dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dengan dengan Badan Wilayah Sungai Nusa Tenggara I dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam tentang Pemulihan Ekosistem Tanaman Wisata Alam Danau Rawa Taliwang di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 14 September 2016.

“Pada kesempatan yang baik ini kami ingin sampaikan bahwa pembangunan daerah bukan hanya tugas pemerintah daerah semata, namun diperlukan kerja-kerja partisipatif dan kolaboratif seluruh elemen yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat, diantaranya dengan pelibatan instansi vertikal dan peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat serta mendorong sektor swasta sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah, termasuk terhadap keberadaan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT),” urainya.

Ia menegaskan, kehadiran PT. AMNT selaku perusahaan tambang di Kabupaten Sumbawa Barat dipastikan memberikan dampak bagi perekonomian daerah. Memperhatikan data statistik, sektor tambang merupakan penyumbang PDRB terbesar, yaitu 82,4 persen dan sejak terbentuknya Kabupaten Sumbawa Barat.

Saat penguasaan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) telah memberikan kontribusi bagi Pendapatan Daerah baik dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang ditetapkan Pemerintah Pusat maupun sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai batas kewenangan yang dimiliki Pemerintah Daerah.

“Berbicara Kabupaten Sumbawa Barat banyak kenangan dalam proses pembentukannya, banyak prestasi yang diperoleh dalam membangun Kabupaten Sumbawa Barat ini. Berbagai terobosan kemajuan pembangunan telah dicapai dalam membangun KSB, daerah KSB tergolong daerah yang kaya terhadap SDA nya, saat ini sedang membangun Smelter dan Bandara Kiantar,” kata Bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!