(Foto Ist : Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa Barat, Ir. L. Muhammad Azhar, MM)
InsideNTB.com, Sumbawa Barat- Percepatan pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus dikebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB merilis, 1.286 unit rumah rusak berat, 3.835 rusak sedang, dan 13.309 untuk rusak ringan.
Kepala Pelaksana BPBD Ir. L. Muhammad Azhar, MM., ditemui ditempat kerjanya menyebutkan bahwa rumah korban gempa yang selesai dibangun terdiri dari rusak berat dengan persentase 76 persen rampung, untuk rusak sedang, 85 persen dan rusak ringan 90 persen
Hal ini, lanjurnya, tentu progres yang sqngat baik mengingat grafik pembangunan proses percepatan rehab rekon dan pemulihan dampak korban gempa sejak bulan Januari 2019 terus mengalami peningkatan.
“Kita berharap akan terus mengalami peningkatan namun tetap dalam pertanggungjawaban sesuai dengan yang ditetapkan sehingga tidak menjadi permasalahan dikemudian hari” jelasnya pada media, Selasa (15/10) Kemarin.
Disinggung terkait kendala pencairan dana yang dihadapi, Muhammad Azhar mengatakan bahwa tidak ada kendala dalam proses pencarian dana gempa, dana dari pusat sudah ada, hanya saja, saat ini masih menunggu dana untuk rusak ringan masuk ke bank.
“Kendala hanya ada di SPJ dari masyakarat, ketika POKMAS telah selesai membuat SPJ, maka segera serahkan kepada pihak terkait, agar segera dicairkan,” ujarnya.
“Kedepan, kita berharap kepada masyarakat yang terdaftar sesuai dalam Surat Keputusan (SK), agar segera menyelesaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) agar pencairan dana gempa segera diselesaikan,” tukas dia sembari menambahkan.(ID/BAS)