Sumbawa Barat | Nelayan adalah profesi yang tidak sedikit ditekuni warga masyarakat di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Nelayan, juga acap kali jadi kaum ekonomi rentan lemah dan paling beresiko jika terjadi kenaikan bahan bakar dan kebutuhan pokok.
Akan tetapi, di Kabupaten Sumbawa Barat, justru warga yang berprofesi sebagai nelayan, mendapat perhatian dengan sangat serius. Pemerintah setempat meluncurkan program asuransi nelayan melalui Kartu KSB Maju Perikanan.
Asuransi dalam program tersebut yakni jaminan kecelakaan kerja dan asuransi kematian. Termasuk nelayan budidaya. Data Dinas Perikanan setempat mencatat, ada setidaknya 3649 peserta sasaran program Kartu KSB Maju Perikanan tersebut. Jumlah itu terdiri dari nelayan tangkap dan budidaya tadi.
“Program ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan dan penguatan terhadap nelayan dan pembudidaya. Fokusnya perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan,” ungkap, Kepala Dinas Perikanan Sumbawa Barat, Noto Karyono, S. Pi, M.Si, dalam keterangan persnya, Jum’at (19/9/2025).
Sesuai dengan namanya, Kartu KSB Maju Perikanan tetap berbasis Kepala Keluarga (KK). Syarat penerima yakni, usia paling tinggi 65 tahun. Aktif dan produktif dalam usaha penangkapan ikan atau budidaya ikan. Dan memiliki Kartu Usaha Perikanan dan Kelautan (KUSUKA). KUSUKA ini diberikan pemerintah berdasarkan pendataan basis rumah tangga nelayan.
Noto menegaskan, khusus asuransi nelayan, pemerintah menjamin tanggungan asuransi gratis sebesar Rp 16.800 perbulan. Dengan total jumlah klaim premi total mencapai Rp 216 juta untuk asuransi kematian bagi nelayan. Dan total klaim premi Rp 244 juta untuk santunan akibat kecelakaan kerja.
“Besaran Rp 16.800 perbulan untuk setoran asuransi nelayan yang ditanggulangi pemerintah berdasarkan jumlah dasar penghasilan Rp 1 juta perbulan untuk setiap sasaran,” ujarnya.
Disisi lain, Diskan setempat terus saja melakukan input data. Baik data penerima sasaran dan alokasi anggaran. Misalnya, instansi ini telah menetapkan setidaknya Rp 468,720,000 pagu anggaran untuk 3649 sasaran nelayan dan pembudidaya tadi.
Sementara Pemerintah Sumbawa Barat telah merealisasikan kepada sedikitnya enam penerima santunan asuransi kematian yang tersebar di basis nelayan pada, Februari hingga Agustus ini. Ke-enam nelayan yang meninggal dunia tersebut masing masing menerima Rp 42 juta.
Saat ini data jumlah nelayan dan pembudidaya di Sumbawa Barat tercatat ada 2539 orang. Itu terdiri 1864 orang nelayan. Dan 683 orang nelayan budidaya. Data ini terus berubah seiring dengan masifnya input dan verifikasi yang dilakukan dinas perikanan dan kelautan setempat.
Dengan jaminan asuransi kematian dan kecelakaan kerja bagi nelayan tersebut, Sumbawa Barat tercatat satu satunya daerah yang memberikan jaminan asuransi sekaligus kecelakaan khusus untuk nelayan.(**)