Sumbawa Barat | Tokoh Masyarakat Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, H. Mustafa Hasan menyebut, isu Putra Daerah yang kerap di mainkan pada momen momen Pilkada oleh lawan lawan politik merupakan persaingan yang tak sehat.
Menurutnya, calon pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat yakni seseorang yang tidak hanya memiliki akseptabilitas namun ditunjang oleh moral yang baik serta public figure yang benar benar telah teruji, memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin dan membimbing masyarakatnya dan juga memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas, serta memiliki wawasan yang luas, pandangan yang luas dan mampu menjawab segala permasalahan suatu daerah dan keluhan rakyat.
“Jadi soal isu putra daerah ini hanya perkara sekunder saja. Sementara yang lebih primer adalah kelayakan kepemimpinan sang kandidat. Jika suatu kepemimpinan diserahkan kepada yang tidak memiliki kapabilitas dan pengetahuan maka kita sedang mempersiapkan diri menuju kehancuran yang terencana,” tegas, H. Mustafa saat menyampaikan sambutannya dalam acara Konsolidasi dan Pengukuhan Relawan Amar – Nani Kelurahan Dalam, di Lapangan Voli Ball Kelurahan Dalam, Jumat (26/7/2024) malam.
Pemilik Toko MJM Taliwang itu menceritakan, dua tahun lalu sebelum nama Amar – Nani muncul di Publik, ia bersama belasan tokoh masyarakat lainnya-lah yang pertama kali mempelopori mengusung pasangan Amar – Nani.
Ia meyakini Amar – Nani akan mampu memberikan terobosan-terobosan baru yang membangun untuk masyarakat Sumbawa Barat. Keduanya sosok yang menyejukkan serta sangat mengenal karakter masyarakat Sumbawa Barat.
“ Kita harus yakin pasangan Amar – Nani ini yang mampu melanjutkan pembangunan daerah dengan terobosan-terobosan barunya. Pasangan ini juga yang akan bisa mengayomi masyarakat,” cetusnya.
Sementara itu, Bacabup Amar Nurmansyah seperti biasanya menyampaikan sambutannya didepan ribuan pendukung dan relawan yang sudah cukup lama menunggunya.
Masih dengan kesederhanaannya, Amar memilih berorasi di bawah panggung dan berbaur langsung dengan pendukungnya sembari meneriakkan yel-yel kemenangan Amar – Nani.
Amar mengatakan Pemimpin yang dibutuhkan itu adalah pikiran dan tindakannya yang mencerminkan sikap kerakyatan itu sendiri. Kapan dan dimana pun, seorang Pemimpin harus bisa menempatkan dirinya secara inklusif.
“Tidak elitis, lebih lebih bersikap eksklusif. Ibarat peribahasa “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi” seperti itulah Pemimpin yang bisa beradaptasi dalam situasi dan kondisi apapun. Itulah Pemimpin yang membumi, visioner dan realistis,” pungkasnya. (**)