Sumbawa Barat | Warga Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat dibuat bertanya-tanya terkait proyek pembangunan di Alun-Alun Kota setempat. Pekerjaan fisik yang diduga menggunakan anggaran pemerintah setempat tahun 2022 ini tidak dilengkapi dengan papan nama atau ‘siluman’.
Salah satu warga berinisial IS menyebut, sesuai aturan pelaksana proyek pembangunan yang menggunakan uang negara wajib memasang papan nama.
Sehingga jika salah satu syarat utama ini tidak terpenuhi, menurut IS pekerjaan tersebut patut dipertanyakan dan melanggar aturan yang ada.
“Bahwa dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 54 tahun 2010 dan Perpres No 70 tahu 2012, tertuang terkait kewajiban memasang papan nama proyek. Serta, dalam aturan tersebut mengatur regulasi setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek,” ujarnya, kepada wartawan, Jum’at (2/12/2022).
IS menjelaskan, pada papan nama tersebut di antaranya akan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek tersebut.
Selain menyangkut aturan, IS dan beberapa warga lainya juga mempertanyakan mengenai spek dan struktur hitungan bangunan.
“Bukan hanya tak bertuan, tapi kami juga masih mempertanyakan kualitas dan mutu bangunan tersebut. Apakah itu sesuai dengan spek dan struktur hitungan bangunan, ini juga bisa disangka menyalahi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP),” tandasnya.
Sementara, informasi media menyebut bahwa lahan tersebut merupakan milik pemerintah daerah Sumbawa Barat, yang mana lokasi tersebut direncanakan akan dibangun dan dijadikan sebagai lokasi rumah adat. Namun pada 2016 lalu terjadi persoalaan hukum hingga akhirnya rumah adat tersebut gagal di bangun.
Dan kini, dilahan yang sama juga akan dibangun sebuah lapak bagi UMKM lokal dengan sumber anggaran disebut-sebut dari APBDP 2022 pada Dinas Koperindag KSB.
Sementara, dihubungi terpisah, Rizal selaku PPK pada Diskoperindag KSB yang dikonfirmasi via aplikasi whatsapp terkait hal tersebut, belum bisa memberikan keterangan secara detail dengan alasan masih berada diluar kota dan masih berobat di Lombok.
“Maaf pak, sy masih di lombok berobat. Bs hr senin ja kita ketemu di kantor ?,” jawab Rizal singkat, saat awak media akan melakukan konfirmasi via seluler terkait proyek tersebut secara detail.