Ikuti Angka Kemiskinan, Penerima PKH KSB Turun Drastis

Sumbawa Barat | Seolah olah searah mengikuti penurunan angka kemiskinan 1,25 persen, jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Sumbawa Barat, turun drastis hingga 25 persen.

Jika tahap pertama tahun 2025 ini jumlah penerima PKH Sumbawa Barat mencapai 9045 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), ditahap kedua, Agustus hingga Oktober malah turun drastis, yakni, hanya 6800 KPM saja.

“Penurunannya bisa 25 persen. Penyebab KPM PKH turun bisa karena Desil atau syarat terendah penerima PKH indikatornya tidak terpenuhi lagi,” kata Kepala Dinas  (Kadis) Sosial, Sumbawa Barat, Ferial, S. Km, kepada pers setempat, Rabu (8/10/2025).

Desil adalah kelompok persepuluhan yang menunjukkan tingkat kesejahteraan rumah tangga. Setiap Desil ada kategorinya. Misalnya, Desil satu kategori paling parah atau tingkat kemiskinan rumah tangganya ekstrem.

Dinas Sosial setempat melaporkan, berdasarkan data terakhir, penerima KPM tertinggi masih berada di kecamatan Taliwang. Yakni, 2496 KPM. Jumlah ini lebih rendah dari data tahap pertama yang mencapai 3522 KPM.

Seluruh penerima PKH tadi didasari sumber data dari Data Terpadu Sosial Kemiskinan (DTSK) pusat. Hanya saja, pemerintah daerah berdasarkan pertunjukan Kemensos RI melakukan ferivikasi jumlah KPM baru atau pengurangan berdasarkan musyawarah ditingkat desa.

“Di setiap desa kita memiliki pendamping Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau sederhananya pendamping PKH. Pendamping ini bekerjasama dengan agen gotong royong dari pemda dan pemerintah desa. Mereka yang memferivikasi dan memusyawarahkan sasaran KPM PKH tadi,” tambah, Ferial.

Perubahan, baik itu penambahan dan pengurangan sasaran penerima PKH merupakan hal yang wajar. Tergantung indikator syarat sasarannya. Jika keluarga tersebut tidak memenuhi indikator penerima PKH atau Desilnya berubah, maka, secara otomatis penerima PKH bisa dicoret atau berubah.

Angka penurunan drastis penerima PKH di Sumbawa Barat itu, dilaporkan searah atau mengikuti angka penurunan kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Mei 2025, mencatat penurunan angka kemiskinan didaerah ini mencapai 1,25 persen. Atau turun dari 12, 23 persen tahun 2024 menjadi 10,98 persen tahun 2025. Atau ada 21.130 ribu jiwa warga miskin 2024, menjadi 19,240 ribu jiwa 2025 tadi.

Penurunan tingkat kemiskinan dan penerima PKH di Sumbawa Barat merupakan indikator strategis, gambaran tingkat kesejahteraan rumah tangga di Sumbawa Barat terus meningkat.

Program Kartu KSB Maju sosial, pendidikan, UMKM, Tani Ternak dan nelayan nampaknya, menjadi stimulus bantuan sosial ekonomi yang mendorong naiknya tingkat kesejahteraan rumah tangga di Sumbawa Barat.(**)