Sumbawa Barat | Puluhan warga dan tokoh masyarakat Tua Nanga, Desa Tua Nanga, Kecamatan Poto Tano, akhirnya membuka segel kantor desa setempat.
Pembukaan segel tersebut setelah sejumlah pejabat teras Pemda Sumbawa Barat yang dipimpin langsung Asisten I bidang pemerintahan dan desa, terjun menemui warga dan berhasil melakukan mediasi.
“Ya Alhamdulillah, kami sudah mediasi dan menampung aspirasi masyarakat. Warga sudah buka segel kantor desa. Kita kawal aspirasinya dan hari Rabu ini, kepala desa dan jajaran akan menyelesaikan tuntutan warga sesuai aturan,” kata, Asisten I Pemkab Sumbawa Barat, Khusnarti, S.Pd, MM,. Inov, dikonfirmasi wartawan, Senin (22/12/2025) petang.
Pemerintah Sumbawa Barat menurut Asisten, tetap merespon semua keluhan dan aspirasi warga. Demi menjaga kondusifitas Sumbawa Barat. Apalagi, program strategis pemerintah yakni Kartu KSB Maju akan disalurkan ke seluruh desa desa.
Ia berharap, pemerintah desa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakatnya. Mensukseskan program pemerintah dan tidak mempertajam konflik. Menurutnya, seluruh proses pendaftaran tanah dan alokasi dana desa, seluruhnya memiliki aturan yang jelas.
“Kita puas pak, setelah ibu asisten dan pejabat penting Pemkab turun menemui kami. Kita sudah buka segel itu, karena ada kesepakatan dan mediasi dari pemerintah kabupaten,” kata, Jayadi, salah seorang warga setempat.
Warga mengakui, Rabu ini, kepala desa diminta menggelar rapat dengan masyarakat, guna menuntaskan persoalan hak Sporadik masyarakat. Bahkan, Pemda akan mengawal langsung.
“Kami berterimakasih atas respons pemerintah kabupaten pak,” demikian, Jayadi.
Sebelumnya, puluhan warga dan tokoh masyarakat Tua Nanga, melakukan penyegelan gerbang kantor desa setempat. Penyegelan dilakukan dipicu aksi protes terhadap tidak jelasnya belanja APBDes setahun terakhir, dan penolakan pembuatan Sporadik oleh kepala desa terhadap ratusan hektar lahan pertanian yang telah dikuasai puluhan kepala keluarga setempat.
Akibat penyegelan tersebut, aktivitas layanan kantor desa setempat lumpuh selama lebih dari 12 jam.
Sementara itu, selain Asisten I, sejumlah pejabat teras Pemkab setempat turun hadir dalam mediasi tersebut. Diantaranya, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), H. Abdul Hamid. Kepala Kesbangpoldagri, Saifullah, perwakilan Inspektorat. Kapolsek Poto Tano, IPDA Gafir serta Kepala Desa Tua Nanga, Hamzah.










