Mataram | Dalam upaya menghidupkan kembali semangat gerakan pemuda dan mahasiswa yang berintegritas, Gerakan Juang Pendidikan Indonesia (GJPI) DPW NTB menggelar Diskusi Refleksi Gerakan Aktivisme Selasa 05 Agustus 2025 Pukul 19:00 WIB di Coffeshop Menyapa Kopi.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen organisasi kepemudaan dan mahasiswa (OKP) di NTB, di antaranya GMNI, PMII, HMI, IPNU. Forum ini menjadi ruang untuk saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga marwah gerakan aktivisme di tengah tantangan era sekarang.
Ketua GJPI DPW NTB, Lalu Zuiardi menekankan bahwa gerakan aktivisme dewasa ini mengalami degradasi karena terlalu banyak dinodai oleh kepentingan pribadi dan kelompok sempit.
“Kawan kawan, aktivisme itu bukan soal siapa yg paling lantang bersuara di jalanan saja, namun soal perubahan untuk masyarakat. Pandang semua sebagai masalah, tapi jangan berhenti di masalahnya. Mari berdiskusi dan bergerak,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum DPP GJPI Ridho Furqan Wahyu Ramdhani, mengatakan bahwa pentingnya gerakan yang berbasis kajian, kolaborasi, dan keberlanjutan, bukan hanya aksi sporadis yang berakhir di media sosial atau dokumentasi semata
“Kami berharap dengan kegiatan ini menjadi awal dari gerakan reflektif dan kolaboratif di NTB, dengan fokus pada aksi aksi nyata yang membawa dampak positif jangka panjang bagi publik,” paparnya.
Dalam diskusi ini, peserta dari lintas organisasi berbagi pengalaman dan kritik terhadap praktik aktivisme yang kerap kehilangan arah.
Diskusi berjalan hangat dan penuh refleksi, disertai komitmen dari berbagai elemen mahasiswa dan pemuda untuk menghidupkan kembali aktivisme yang murni, progresif, dan berorientasi pada perubahan nyata bagi masyarakat.