Oleh : Alfahrozy
Mahasiswa Smester IX Universitas Mataram
20 November 2003, tepat 21 tahun silam Kabupaten Sumbawa Barat atau “Bumi Pariri Lema Bariri” berdiri menjadi kabupaten setelah pemekaran dari Kabupaten Sumbawa Besar. Tentu dalam pembentukannya dibutuhkan semangat dan perjuangan yang panjang dari para tokoh pendiri Kabupaten Sumbawa Barat, dan di tahun ini tepatnya tanggal 20 November 2024 Sumbawa Barat menginjak usia 21 tahun.
Apabila di ibaratkan sebagai umur manusia, usia 21 tahun bagi manusia adalah usia di mana manusia sedang dalam fase usia transisi dari remaja menuju dewasa. Manusia pada usia 20-25 tahun adalah manusia yang sedang berada pada fase senang mengembara mencari jati diri, manusia yang sedang mencari jalan untuk mencapai cita-citanya, manusia yang mulai meninggalkan fase remajanya fase di mana rasa penasaran akan jiwa-jiwa remaja mulai berkurang dan sedang berusaha untuk hidup lebih serius untuk mencapai cita-citanya.
Begitu pun dengan Sumbawa Barat, pada usia yang ke-21 tahun adalah masa transisi untuk mencari jalan dan mencoba berbagai program untuk mengujudkan cita-citanya. Pada 10 tahun awal berdirinya Sumbawa Barat fokus yang di bangun oleh pemerintah zaman itu adalah membangun dasar dari masyarakatnya, yaitu membangun karakter masyarakat yang bertujuan kepada fitrah. Pembangunan yang dilaksanakan selama 10 tahun pertama bukan sekadar membangun fisik infrastruktur penunjang pelayanan kepada masyarakat, tetapi merupakan upaya meletakkan dasar-dasar peradaban untuk Sumbawa Barat yang maju, sejahtera dengan masyarakat yang religius.
Kemudian pada 20 tahun pertama berdirinya Sumbawa Barat fokus pembangunan dari pemerintah berfokus pada pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah kota. Di mana pembangunan-pembangunan infrastruktur dan tata ruang mulai di rancang dan di laksanakan.
Di usia yang ke 21 tahun ini Sumbawa Barat sedang mencarijalan mana yang selanjutnya akan di tempuh untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Apa lagi pada tahun ini bertepatan dengan tahun politik yaitu pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat yang menampilkan empat pasangan calon dan tentu saja dengan visi-misi yang berbeda-beda.
Entah kebetulan atau tidak, hal ini benar-benar menunjukkan bahwa KSB seolah-olah sebagai seorang manusia remaja yang sedang dalam masa transisi dan mencari jalan mana yang akan di tempuh. Ibaratkan Sumbawa Barat adalah seorang manusia remaja dalam posisi bimbang yang berada di persimpangan empat jalan dan masing-masing jalan memiliki visi-misi yang berbeda dan jalan manakah yang akan di lalui untuk menggapai cita-citanya. Entah itu jalan satu, dia, tiga atau jalan empat.
Namun terlepas dari cocoklogi di atas adalah pencapaian dan permasalahan-permasalahan yang belum terselesaikan selama 21 tahun berdirinya Sumbawa Barat.
Tentunya masih banyak permasalahan yang belum di tuntaskan dan masih menjadi PR bagi pemerintah daerah. Mulai dari angka kemiskinan yang masih terbilang tinggi di antara 10 kabupaten kota di NTB. Angka kemiskinan Kabupaten Sumbawa Barat menurut BPS pada tahun 2024 masih berada di angka 12,23% yang menjadikan Sumbawa Barat berada di posisi ke lima dan masih kalah dengan Kabupaten Dompu yang angka kemiskinannya berada di angka 11,59%. Angka kemiskinan yang tinggi ini, salah satunya di sebabkan oleh masih tingginya angka pengangguran di Sumbawa Barat.
Bayangkan saja Sumbawa Barat sebagai kabupaten tempat beroperasinya perusahaan tambang terbesar ke dua di Indonesia yang mampu menyerap tenaga kerja hingga ribuan tenaga kerja namun angka pengangguran Sumbawa Barat di antara sepuluh kabupaten/kota di NTB, Sumbawa Barat berada di peringkat ke tiga dengan julah pengangguran tertinggi.
Tentu saja hal ini harus kita pertanyakan, bagaimana kebijakan pemerintah dalam menetapkan penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran atau apakah kualitas Sumber Daya Manusia yang di miliki Sumbawa Barat masih rendah sehingga tidak mampu bersaing untuk masuk ke pasar tenaga kerja?
Apa bila akar dari permasalahan di atas adalah SDM yang rendah maka tugas dan PR pemerintah adalah meningkatkan SDM bagi masyarakat khususnya para pemuda yang akan melanjutkan regenerasi dalam membangun Sumbawa Barat.Salah satu jalan untuk meningkatkan SDM yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikannya.
Kualitas pendidikan di Sumbawa Barat tidak dalam keadaan yang sepenuhnya baik, masih banyak para pemuda lulusan SMA di Sumbawa Barat yang tidak mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi karena terkendala biaya pendidikan yang mahal. Apabila pemerintah daerah serius dalam pembangunan SDM, seharusnya pemerintah daerah mampu mengeluarkan subsidi untuk beasiswa kepada para calon mahasiswa baru untuk menunjang kemajuan SDM sehingga mampu bersaing di pasar tenaga kerja ataupun menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Terlebih banyaknya anggaran pemerintah daerah Sumbawa Barat salah satunya yaitu dari dana bagi hasil PT. AMNT, apabila digunakan untuk mendukung kemajuan SDM salah satunya dengan subsidi beasiswa untuk para mahasiswa baru maka Sumbawa Barat akan memiliki bekal para pemuda cendekiawan-cendekiawan yang akan memajukan Sumbawa Barat ke depannya dalam mewujudkan Sumbawa Barat Emas 2045.
Untuk itu, di tahun 2024 ini di usia Sumbawa Barat yang ke 21 tahun ini semoga para pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat bersama-sama dalam memajukan Sumbawa Barat. Untuk para pemerintah Daerah dan para pemimpin yang akan memimpin Sumbawa Barat marilah membangun Sumbawa Barat tapi bukan membangun di Sumbawa Barat, artinya membangun Sumbawa Barat adalah membangun manusianya, memajukan peradabannya sehingga menjadi kabupaten yang mampu bersaing dengan kabupaten lain, karena SDMnya maju dan IPMnya tinggi. Bukan malah sibuk membangun proyek-proyek di Sumbawa Barat namun proyek yang di bangun tidak di nikmati oleh masyarakat dan hanya di nikmati oleh para investor saja.
Marilah kita sama-sama mewujudkan cita-cita Sumbawa Barat sesuai dengan motonya “pariri lema bariri” yang memiliki maknamengatur, merawat, memberdayakan, agar menjadi satu peradaban yang maju.
SELAMAT HARI LAHIR KABUPATEN SUMBAWA BARAT, DIRGAHAYU BUMI PARIRI LEMA BARIRI, DIRGAHAYU KSB KU.