Sumbawa Barat | Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST berharap agar Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene dapat di resmikan tahun 2023 mendatang.
Prihal tersebut disampaikan saat dirinya menyambangi Kementrian PUPR yang diterima oleh Dirjen Sumber Daya Air, Rabu (26/10/2022) di ruang kerjanya.
Guna mendukung peresmian bendungan dimaksud, Wabup juga menyampaikan kepada Dirjen SDA untuk secara paralel pengurusan izin pinjam pakai lahan hutan lindung seluar 177 hektar, terlebih berharap dapat memperbaiki saluran irigasi yang rusak.
“Semoga orang-orang hebat yang ada di kementrian memberikan perhatian terhadap usulan dari Sumbawa Barat,” ujarnya.
Kehadiran Tiu Suntuk, menurutnya menjadikan sektor pertanian di tanah Pariri Lema Bariri menjadi lebih bergairah.
“Selain sebagai sarana pertanian, bendungan tersebut juga dapat memberikan nilai tambah untuk masyarakat setempat. Bisa digunakan sebagai wadah budidaya ikan hingga menjadi salah satu destinasi wisata,” beber Fud-akrabnya disapa.
Selain persoalan Tiu Suntuk, pada kesempatan itu, mantan anggota DPR Sumbawa Barat tersebut menyampaikan agar Kementrian meneruskan pembangunan drainase Bendungan Bintang Bano sampai ke Kecamatan Poto Tano yang menelan anggaran ± 800 miliar.
“Dua bendungan tersebut sangat berarti bagi masyarakat petani karena akan menjadi jawaban terhadap kebutuhan air untuk menunjang musim tanam,” pungkasnya.
Kedatangannya ke Kementrian PUPR, atas nama pemerintah daerah turut mengundang Dirjen SDA untuk Hadir di HUT KSB Ke-19 yang berlangsung pada November 2022 mendatang. Didalam acara puncak Harlah itu, Dirjen akan turut menyaksikan penandatanganan MoU 10 tahun kedepan untuk normalisasi Danau Lebo Taliwang antara BWS – BKSDA dan Pemda KSB.
“Semoga tidak ada aral melintang agar beliau pak mentri nanti hadir di tengah-tengah masyarakat Sumbawa Barat,” pungkasnya.(ADV.Kominfo.KSB)
