Sumbawa Barat | Resah dengan isu Preman CSR PT AMNT membuat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Semut Merah, LSM Lembaga Independen dan Riset Sumbawa Barat (Liner) dan LSM Bengkas Maluk Nusantara menggelar diskusi publik dengan tema “Apa Benar Ada Preman Berkedok Pebisnis ? (Preman CSR PT AMNT) CSR AMNT Untuk Siapa?”.
Diskusi yang menghadirkan sejumlah aktivis, akademisi, dan jurnalis ini berlangsung di Kedai Sawah, KTC, Jum’at (16/6/2023).
Acara yang dihadiri oleh sejumlah aktifis dan mahasiswa tersebut dimulai sejak pukul 21.00 Wita. Meskipun diskusi sempat tertunda sesuai jadwal namun para peserta tampak antusias saat berlangsungnya diskusi.
“Diskusi ini dibuat atas keresahan publik yang selama ini menyoroti oknum oknum preman bisnis CSR PT AMNT yang diduga memprovokasi masyarakat sehingga membangun indeks persepsi negatif terhadap investasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT),” ungkap Ketua LSM Semut Merah, Fikri Insani yang sekaligus sebagai moderator diskusi saat membuka kegiatan diskusi.
Fikri mengakui bahwa isu CSR AMNT harus terbuka dan transparan kepada masyarakat siapa sebenarnya oknum pengusaha luar, yang diduga membuat situasi yang diduga merusak citra AMNT, tapi tujuannya untuk nilai tawar ke perusahaan. Contohnya issue masalah CSR.
“Tentunya perlu pencerahan dari semua ini melalui diskusi yang kita gelar malam ini,” ujarnya.
Sementara, Ketua LSM Liner Bulyadi Bory menegaskan, isu preman CSR AMNT ini perlu melakukan aksi lanjutan. Sehingga kegiatan ini tidak hanya sekedar diskusi lalu berakhir tanpa adanya aksi nyata.
“Jangan sampai bubar dari sini, bubar rencana. Harus ada aksi yang konkrit, kita butuh the real action untuk menciptakan perubahan, kalau tidak ada itu gak usah ngomong. Motivasi tanpa aksi basa basi. Cukup capek kita dengar motivasi,” tegas Bulyadi dihadapan peserta diskusi.
Sementara, salah satu pentolan LSM Amanat Yudi Prayogi yang sempat hadir dalam diskusi tersebut menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya litigasi, maupun non litigasi dengan melayangkan surat kepada DPRD, Bupati dan instansi terkait hingga ke pusat.
“Semua sudah kami lakukan, namun sejauh ini kami melihat belum adanya progres yang baik. Kalo kemudian kita di ditanyakan terkait hasil apa yang selama ini kita lakukan yang jelas itu bukan rana kami,” bebernya.
Dari pantauan media ini, diskusi berlangsung santai dan berakhir hingga pukul 23.00 Wita, ditutup dengan foto bersama.